Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia (FIA UI) melaksanakan prosesi penganugerahan kepada tiga profesor mitra luar negeri sebagai “adjunct professor”, yakni Prof Mark Considine (University of Melbourne), Prof Pan Suk Kim (Yonsei University, Korea), dan Prof Evan Michael Berman (Fundação Getulio Vargas, Brasil).
Penganugerahan ini disampaikan pada conferment ceremony yang dilakukan secara virtual pada 26–27 Oktober 2020. Upaya tersebut dilakukan untuk memperkaya pengalaman akademis mahasiswa FIA UI melalui kolaborasi strategis pada kegiatan penelitian, pengajaran, dan pengabdian masyarakat. Dengan diangkatnya ketiga profesor ini, mereka secara resmi menjadi bagian dari sivitas akademika FIA UI.
Dekan FIA UI Prof Dr Eko Prasojo Mag rer publ mengatakan, tantangan yang dihadapi perguruan tinggi dewasa ini beraneka ragam dan penuh ketidakpastian. Pada era disrupsi seperti sekarang, institusi ditantang untuk menegakkan standar teknologi tertentu yang dapat meningkatkan kelincahan organisasi dalam menjaga kualitas pendidikan tinggi. Di sisi lain, perguruan tinggi juga menghadapi tantangan untuk dapat berkolaborasi dan membangun jaringan internasionalisasi, bahkan di tengah pandemi.
“Untuk itu, kami berupaya terus memperkuat inovasi dan kolaborasi dengan penguatan jaringan internasional guna memperkaya pengalaman akademis siswa. Gelar adjunct professor ini juga dianugerahkan dengan pertimbangan atas kontribusi mereka yang berkelanjutan kepada FIA UI,” kata Prof Eko.
Pada pidato inaugurasi, Prof Mark mengatakan, perjalanan hidup dan perjalanan karier yang berkesan baginya ialah ketika dirinya dapat membangun kerja sama dengan Indonesia dan UI sejak 1996. Berdasarkan pengalaman yang telah dilalui selama 24 tahun tersebut, kerja sama dengan FIA UI adalah salah satu yang menunjukkan adanya kepemimpinan visioner dalam proses pengembangan kerja sama.
Ia juga mengatakan, setidaknya terdapat tiga elemen penting dari tata kelola kolaborasi yang baik. “Pertama, pikirkan lagi apakah saat ini perguruan tinggi sudah memiliki kontrol diri yang baik antara perguruan tinggi dan pemerintah. Kedua, lihat kembali kondisi internal kolega perguruan tinggi. Ketiga, seberapa besar perhatian yang kita berikan untuk para pemberi pelayanan publik yang terdepan.”
Prof Mark adalah salah seorang spesialis kebijakan publik Australia yang paling dihormati dan banyak dikutip. Sekaligus ahli di bidang kebijakan, baik melalui penelitian akademis maupun sebagai praktisi kebijakan dalam memberikan rekomendasi untuk pemerintah dan organisasi masyarakat sipil.
Prof Pan Suk Kim dalam pidatonya menyampaikan pentingnya pengembangan administrasi publik yang mengedepankan keunggulan dalam pendidikan, penelitian, dan praktik administrasi publik. Ia juga mengatakan, kerja sama yang sudah dijalin merupakan proses panjang yang dijalin selama bertahun-tahun lalu untuk mempromosikan administrasi publik melalui berbagai organisasi dan perkumpulan administrasi publik di ranah internasional.
Prof Pan merupakan seorang Professor of Public Administration College of Government and Business di Yonsei University. Ia memiliki pengalaman yang luas sebagai ahli dalam urusan pemerintahan. Dia ahli dalam pemerintahan, profesor terkemuka, dan editor di sejumlah jurnal internasional terkemuka. Sebagai tenaga ahli, ia adalah Menteri Manajemen Personalia Republik Korea (periode 2017–2018) dan Sekretaris Presiden untuk Kebijakan Personalia (Penunjukan Presiden, periode 2003–2005) di Kantor Presiden Korea.
Berikutnya, Prof Evan mengatakan bahwa salah satu pengalaman hidup yang berkesan dan membanggakan baginya adalah menjadi bagian keluarga besar FIA UI. Pengalaman kerja sama antara Prof Evan dengan Dekan FIA UI Prof Eko telah terbangun sejak 2010. Melalui pemberian penghargaan adjunct professor ini, Prof Evan yakin bahwa komitmen untuk melakukan reformasi di bidang administrasi dan manajemen publik di Indonesia dan dunia akan semakin nyata untuk diwujudkan.
Prof Evan adalah Professor in Public Management of Fundação Getulio Vargas’s Sao Paulo School of Business Administration (FGV EAESP Brasil). Ia memiliki area kepakaran seputar kinerja dan manajemen publik, manajemen publik komparatif, dan kepemimpinan publik. Prof Evan menghabiskan 15 tahun terakhir di Asia-Pasifik dan menerima gelar PhD di Universitas George Washington. Ia merupakan akademisi yang menerima banyak penghargaan prestisius.