Universitas Indonesia (UI) berkolaborasi dengan Asian Development Bank (ADB) untuk mendesain Proyek Penguatan Riset dan Inovasi melalui Kawasan Sains dan Teknologi yang Modern dan Efisien, atau disebut juga Promoting Research and Innovation through Modern and Efficient Science and Technology Parks Project. Dalam proyek ini, UI terpilih menjadi satu dari empat kawasan sains dan teknologi (Science and Technology Park/STP) yang akan dibangun di Indonesia.
Kolaborasi UI dan ADB ditandai dengan peluncuran proyek pada Senin (27/2/2023) di Auditorium Gedung D, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk pendirian STP di UI. Dalam proyek ini, ADB telah menyetujui untuk mendukung strategi Pemerintah Indonesia dalam komersialisasi riset dan inovasi, termasuk dalam upaya meningkatkan keberhasilan perusahaan rintisan (start up).
Turut hadir dalam peluncuran tersebut, Plt Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Nizam; Country Director ADB, JiroTominaga; Direktur Kelembagaan Kemendikbudristek, Lukman; serta Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi UI drg Nurtami PhD SpOF(K).
Proyek Penguatan Riset dan Inovasi melalui Kawasan Sains dan Teknologi yang Modern dan Efisien ke depannya akan berfokus pada peningkatan fasilitas riset, inovasi, dan inkubasi start-up serta memberi hibah untuk pelaksanaan penelitian terapan dan inkubasi start-up. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan keahlian peneliti STP dan kemampuan staf pengelola riset dan inovasi.
Menurut Nurtami, UI sebagai institusi pendidikan menyadari betul peran dan tanggung jawabnya sebagai agen perubahan bangsa sekaligus penopang ekosistem nasional. Selama 73 tahun, melalui Direktorat Inovasi dan Science Techno Park (DISTP), UI bersama mitra dari pemerintah, pelaku bisnis, dan komunitas terus melakukan pengembangan riset demi terciptanya produk-produk inovasi yang bermanfaat untuk Indonesia.
“Atas capaian ini, UI berkomitmen untuk terus mendorong para peneliti, khususnya sivitas akademika UI, agar menghasilkan produk inovasi dalam negeri dengan harga dan kualitas terbaik yang bermanfaat secara luas bagi masyarakat,” ujar Nurtami.
Proyek ini nantinya juga akan membantu penguatan STP pada pengembangan berbagai teknologi yang sesuai dengan kebutuhan sektor ekonomi prioritas Indonesia. Beberapa di antaranya energi terbarukan dan teknologi penyimpanan; transportasi berupa kendaraan listrik dan otonom; teknologi informasi dan komunikasi atau teknologi pintar; teknologi kesehatan, farmasi dan obat-obatan; serta teknologi untuk pengolahan produk pertanian dan pangan berupa produk pangan fungsional dan pangan halal.
Selain itu, STP akan diperkuat dengan meningkatkan jalinan kemitraan pemerintah-swasta; meningkatkan daya saing dan produktivitas angkatan kerja, seiring pengembangan danadopsi teknologi baru; serta memperkuat kewirausahaan dan penciptaan lapangan kerja bagi kaum muda.