Rektor UI, Prof Ari Kuncoro, SE, MA, PhD menekankan pentingnya forum ini karena para delegasi dapat membahas berbagai topik seputar upaya pemulihan budaya pascapandemi Covid-19. Ini dilakukan agar promosi budaya dapat berjalan lebih baik dari sebelumnya. “Saat ini, kita telah pulih lebih cepat dari pandemi Covid-19. Pembelajaran yang didapat adalah bagaimana kita mampu melakukan aktivitas dengan baik setiap harinya. Semoga forum ini memfasilitasi apa saja yang penting untuk memperkuat keberagaman budaya kita,” ujar Prof Ari dalam sambutannya.
Sementara itu, AUN Executive Director, Dr Choltis Dhirathithi menyampaikan bahwa kegiatan ini menunjukkan semangat pertumbuhan keragaman budaya terutama setelah pandemi Covid-19 serta mampu menjadi wadah bertukar ide antar anggota delegasi. Dr Choltis mengatakan, “Forum ini adalah bukti dari pentingnya pertumbuhan keragaman budaya dan pemahaman di antara negara-negara ASEAN, terutama setelah masa-masa sulit yang kita hadapi. Ini merupakan kesempatan yang baik bagi kita untuk belajar dari satu sama lain, membangun persahabatan dan kerja sama yang langgeng.”
Pembukaan The 18th ASEAN and 8th ASEAN+3 Youth Cultural Forum bertajuk “Think-Feel-Act: Revive Stronger!” menandai dibukanya kegiatan yang akan berlangsung selama empat hari (15–18 Mei 2023) yang meliputi Academic Lecturer, Workshop, Pertunjukan Budaya, ASEAN Art, dan Cultural Bazar. Pada pembukaan acara ini, para delegasi tampil membawakan tarian khas dari negara masing-masing.
Rangkaian acara dilanjutkan dengan penampilan dari para perwakilan delegasi anggota AUN, yaitu Indonesia; Singapura; Malaysia, Thailand, Philipina, Vietnam, Brunei Darussalam dan ASEAN +3 (Jepang, Korea, dan Cina). Berbagai pertunjukkan yang ditampilkan, antara lain Tari Tradisional Melayu Brunei, Heritage Culture Performance dari China, modern dance oleh delegasi Korea Selatan, Tari Zapin dan Syair dari Malaysia, modern theater oleh delegasi Philipina, Tari Zapin dari Singapura, tari tradisional Thailand, Tari Topeng Naga dari Vietnam, serta Tari Jaipong dan Burung Hong yang dibawakan delegasi Indonesia.
Selain itu, Paduan Suara Mahasiswa UI Paragita dan Orkes Simfoni UI Mahawaditra di bawah arahan Dr Drs A G Sudibyo atau yang familiar disapa Pak Dibyo, juga turut memeriahkan acara dengan membawakan lagu kebangsaan Indonesia Raya, Hymne UI, dan Gaudeamus Igitur. Vocademia UI juga turut menyumbangkan lagu untuk para delegasi yang hadir dalam pembukaan.
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Prof Dr rer nat Abdul Haris menyampaikan, forum ini dapat menciptakan suasana keberagaman dan saling pengertian antar anggota komunitas Asia. “Melalui forum ini, kami berharap suasana keberagaman dan saling pengertian dapat tercipta, sehingga kita dapat merayakan perbedaan sekaligus memperkuat ikatan persaudaraan di antara kita. Sebagai anggota komunitas Asia, kami percaya bahwa dengan berdiskusi dan berbagi pengalaman budaya, kita dapat mendorong perdamaian, harmonisasi, serta kerja sama di kawasan ini,” kata Prof Haris.
Opening ceremony tersebut dihadiri Ketua Senat Akademik UI, Prof Nachrowi Djalal Nachrowi, MSc, MPHil, PhD.; Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi, drg. Nurtami, Ph.D, Sp,OF(K); Wakil Rektor Bidang SDM dan Aset, Prof Dr Ir Dedi Priadi, DEA; para dekan, serta para mitra strategis UI.