Sebanyak 3.000 pekerja konstruksi di IKN Kalimantan Timur mengikuti pemeriksaan kesehatan mencakup pemeriksaan tanda-tanda vital, pemeriksaan tinggi dan berat badan serta Indeks Massa Tubuh (IMT). Selain itu juga dilakukan pengecekan glukosa darah hingga rapid diagnostic test (RDT) untuk mendiagnosis penyakit malaria. Kegiatan ini disambut baik oleh para pekerja kontruksi di IKN Kalimantan Timur terlihat dari antusiasme para pekerja konstruksi mengikui setiap tahapan pemeriksaan kesehatan.
“Saya merasa senang bisa periksa kesehatan disini, karena selama di Hunian Pekerja Konstruksi (HPK) tidak pernah dilakukan pemeriksaan kesehatan. Saya berharap ke depannya sering dilakukan kegiatan seperti ini,” ujar Suyono salah seorang pekerja konstruksi.
Pemeriksaan kesehatan ini merupakan kolaborasi UI bersama PT Kimia Farma (persero) laboratorium dan klinik serta PT Paragon Technology and Innovation juga Dinas Kesehatan di Kalimantan Timur. Kolaborasi ini bertujuan untuk meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan di IKN. Selain pemeriksaan kesehatan, ke depannya kolaborasi ini akan dilakukan pula pelatihan bagi tenaga kesehatan dan pengembangan infrastruktur medis di IKN Kalimantan Timur.
Direktur DPPM UI, Agung Waluyo, PhD mengatakan, “UI bangga berkontribusi dalam misi nasional ini untuk membangun IKN khususnya di sektor kesehatan dan pendidikan. Melalui inisiatif ini, kami berharap dapat mendorong pembangunan IKN semakin baik, dan dengan demikian, mendorong pertumbuhan Indonesia yang inklusif dan berkelanjutan”.
Kerja sama ini mencerminkan pendekatan holistik terhadap pembangunan IKN dengan, menghubungkan sektor pemerintah, swasta, dan pendidikan dalam kemitraan yang sinergis. Dengan kolaborasi keahlian dan sumber daya dari berbagai sektor, Indonesia dapat memastikan bahwa IKN akan menjadi simbol dari pertumbuhan ekonomi yang merata dan pembangunan yang berkelanjutan.
Direktur Pelayanan Dasar Otorita IKN, Dr Suwito, SKM, MKes, mengatakan “Program ini diharapkan tidak hanya membantu IKN dalam menghadapi tantangan kesehatan dan pendidikan yang mendesak tetapi juga membangun fondasi yang kuat untuk Indonesia yang lebih adil, merata, dan berkelanjutan”.