Tim dosen dari Departemen Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat Pencegahan (IKGMP) Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (FKG UI) meraih juara satu pada ajang kompetisi internasional “The 31st Annual Scientific Meeting South East Asia Association for Dental Education (SEAADE) Award”, yang berlangsung secara daring dan diumumkan pada 25 November 2020.
Para akademisi tersebut berhasil meraih kemenangan pada kategori Community Engagement in the Curriculum dengan menawarkan inovasi kegiatan belajar virtual bagi mahasiswa semester akhir pendidikan kedokteran gigi—yang idealnya memerlukan kehadiran secara fisik, tapi terkendala pandemi Covid-19.
Tim IKGMP FKG UI terdiri atas drg Iwany Amalliah Badruddin MEpid, drg Gita Ariffa Sjarkawi MKes, drg Atik Ramadhani PhD, dan drg Melissa Adiatman PhD. Tim akademisi FKG UI ini mengusung tema “Modifications in Community-Based Dental Education (CBDE) for Final Year Dental Students during Covid-19 Pandemic” dengan menjabarkan terobosan kegiatan pendidikan profesi Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat dan pencegahan selama masa pandemi di puskesmas secara daring.
Menurut Melisa, meskipun pandemi Covid-19 tengah melanda, mahasiswa program sarjana semester akhir FKG UI tetap menjalankan kegiatan pembelajaran. Salah satunya di puskesmas, dengan memodifikasi kegiatan secara daring yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
Dalam presentasi oral pada ajang kompetisi tersebut, Melissa menguraikan sejumlah modifikasi kegiatan pembelajaran daring yang telah dilakukan, yaitu penggunaan sistem telesurvei untuk screening pemeriksaan gigi secara jarak jauh menggunakan kamera ponsel.
Kedua, evaluasi kegiatan yang telah berjalan, dan diskusi untuk inovasi program dan pelayanan kesehatan gigi dan mulut, terutama selama masa pandemi Covid-19. Ketiga, optimalisasi penggunaan situs web, SMS/WA berseri, serta media sosial untuk menjangkau komunitas, termasuk konten kreatif dalam berbagai media agar mudah dipahami oleh masyarakat. Keempat, pengamatan alur kerja di puskesmas melalui video dan diskusi dengan kepala atau staf puskesmas.
Melissa mengungkapkan, program ini berjalan lancar dan dapat diterima baik oleh staf puskesmas, orangtua siswa, para guru, dan masyarakat umum selaku pasien. “Secara umum kegiatan ini berjalan dengan baik dengan segala keterbatasannya. Namun, saat ini, banyak puskesmas yang melanjutkan metode telesurvei sebagaimana yang diterapkan para mahasiswa FKG UI. Puskesmas telah melakukan screening kesehatan gigi yang melibatkan orangtua dan guru,” ujar Melissa.