Pada kegiatan yang mengambil tema “Hendak ke mana Indonesia Kita? Gagasan, Pengalaman, dan Rancangan Para Pemimpin Masa Depan”, Ganjar Pranowo tampil di hadapan sekitar 1.200 peserta kuliah yang sebagian besar diisi oleh mahasiswa dan sivitas akademika UI. Politisi yang baru saja menyelesaikan tugasnya sebagai Gubernur Jawa Tengah tersebut memaparkan visi dan pemikirannya terhadap masa depan Indonesia dalam sebuah presentasi yang diberi judul “Gaspol Menuju Indonesia Emas”. Dalam pemaparannya, Ganjar menjelaskan tiga fondasi dan tujuh strategi untuk memajukan Indonesia. Ketiga fondasi itu adalah melipatgandakan anggaran, digitalisasi pemerintahan, dan membasmi korupsi. Sementara itu, strategi yang dikemukakan di antaranya menghapus kemiskinan, membangun sumber daya manusia (SDM) yang produktif, memperkuat jaring keamanan sosial, dan mengembalikan alam Indonesia.
Gagasan-gagasan Ganjar yang dipaparkan tersebut kemudian ditanggapi para panelis yang terdiri atas sivitas akademika FISIP UI, antara lain Guru Besar Sosiologi, Prof Dr Sudarsono Hardjosoekarto; Dosen Departemen Antropologi, Suraya Afiff, PhD.; Dosen Departemen Ilmu Komunikasi serta Ketua Lembaga Penelitian dan Pengembangan Sosial Politik, Dr Ummi Salamah, SPsi, MSi; Mahasiswa Kriminologi dan Ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa, Muhammad Fikri Rafi Dartaman; dan Mahasiswa Ilmu Politik yang aktif dalam Komunitas Kota Bergerak, Della Azzahra Soepardiyanto. Pada sesi tersebut, Dekan FISIP UI, Prof Dr Semiarto Aji Purwanto bertindak sebagai moderator. Ganjar juga sempat menjawab berbagai pertanyaan tajam yang diajukan para peserta yang sangat antusias mengikuti sesi kuliah tersebut.
Seusai acara, Prof Dr Semiarto Aji Purwanto yang kerap disapa Prof. Aji mengatakan, antusiasme yang diperlihatkan mahasiswa menunjukkan bahwa kegiatan Kuliah Kebangsaan merupakan sesuatu yang dibutuhkan mahasiswa. “Mahasiswa sangat senang jika ada tokoh bangsa yang dapat memaparkan visi dan
pemikiran mereka terhadap masa depan Indonesia langsung ke hadapan mahasiswa. Mereka bisa bertanya dan mendebat langsung apa yang dilontarkan para tokoh bangsa yang memberi kuliah itu dalam kerangka akademis,” kata Prof Aji.
Sementara itu, salah seorang panelis, Muhammad Fikri Rafi Dartaman, mengatakan bahwa Kuliah Kebangsaan memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk mengasah diri dalam menyikapi visi danpemikiran para tokoh secara akademis. Rafi mengatakan, “Kami, mahasiswa, mendukung penuh kegiatan-kegiatan seperti Kuliah Kebangsaan ini supaya diadakan secara rutin. Sebab, sebagai penerus bangsa, kamidiberi ruang untuk menanggapi langsung pemikiran-pemikiran para tokoh bangsa di hari ini. Segala hal yang menyangkut kepemimpinan negeri ini, perlu kita diskusikan, karena ini menyangkut masa depan bangsa. Kami siap selalu dilibatkan dalam hal-hal semacam ini ke depannya.”
Ganjar Pranowo turut menyambut positif kegiatan Kuliah Kebangsaan yang diselenggarakan FISIP UI tersebut. “Ini bagus ya, bisa memberikan penjelasan-penjelasan kemudian berdiskusi. Menurut saya, ini tradisi yang menarik. Boleh dikembangkan di kampus-kampus yang lain,” ujar Ganjar.
Kuliah Kebangsaan FISIP UI yang menghadirkan para tokoh bangsa sudah berlangsung sejak tahun 2022 lalu. Ketika itu, FISIP UI mengundang Gubernur Lemhanas, Andi Widjajanto; Wakil Gubernur JawaTimur, Emil Dardak; dan tokoh masyarakat sipil, Yenni Wahid. Pada tahun ini, rangkaian Kuliah Kebangsaan menghadirkan Anies Baswedan pada 29 Agustus 2023, Ganjar Pranowo pada 18 September 2023, dan Menteri Pertahanan Republik Indonesia Prabowo Subianto yang sudah menyatakan kesediaannya untuk hadir.