Lebih lanjut, Prof Ari menjelaskan terkait evolusi pendidikan tinggi di Indonesia yang menurutnya semakin giat disuarakan sejak tahun 2019. “Sebelumnya kita terlalu banyak fokus pada masalah akademik dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi di internal institusi. Sekarang, dengan dorongan kuat dari pemerintah, UI telah memperluas jejaring kolaborasi melintasi batas negara, misalnya melalui joint research,” kata Prof Ari. Dalam hal ini, UI menyambut baik perluasan jejaring kolaborasi agar tidak hanya berhenti pada akademik saja, lebih jauh dari itu dapat menyentuh ranah lain seperti kewirausahaan, sehingga selanjutnya mewujudkan UI sebagai entrepreneurial university.
Menyambung hal tersebut, Annetje Ottow mengatakan bahwa kolaborasi yang besar melibatkan dua institusi sekaligus juga menuntut tanggung jawab yang besar bagi keduanya. Dengan latar belakang UI yang selalu berkomitmen untuk mewujudkan sustainability development goals (SDGs), menjadi kunci bagi masa depan hubungan UI dan Leiden University maupun Indonesia dan Belanda. Di pengujung pidatonya, Annetje Ottow kembali menegaskan bahwa semua perguruan tinggi di dunia memiliki satu bahasa yang sama, yaitu pendidikan dan penelitian. Oleh karena itu, kolaborasi antara UI dan Leiden University merupakan langkah maju dalam mewujudkan bahasa perguruan tinggi yang lebih baik.
Penandatanganan MoU antara UI dan Leiden University ini menekankan pada pendekatan interdisipliner dalam mencapai tujuan bersama. Sedangkan, AoI yang disepakati di antara keduanya memfokuskan pada dua isu utama, yaitu kesehatan dan hukum. Mou dan AoI ini menjadi pemantik yang tepat bagi diskusi yang dilakukan selanjutnya. Khusus untuk tingkat universitas, diskusi dimulai dengan pemaparan masing-masing dekan fakultas UI (atau pihak yang mewakili) yang kemudian direspon langsung oleh pihak Leiden University dengan latar belakang disiplin ilmu yang sama.
Sementara itu, meskipun kesehatan dan hukum menjadi dua isu utama yang dibahas dalam AoI antara UI dan Leiden, hal ini tidak berarti keduanya hanya berhenti sampai di dua bidang saja. Kerangka kerja sama dalam MoU justru direncanakan ekstensif untuk seluruh fakultas di UI. Bahkan, kunjungan ini dilanjutkan dengan agenda delegasi Leiden University mengunjungi ke fakultas-fakultas yang ada di UI sore harinya.
Pada acara yang berlangsung kemarin di gedung rektorat tersebut, turut hadir antara lain Wakil Rektor Bidang Keuangan dan Logistik, Vita Silvira, SE, MBA; Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi, drg Nurtami, PhD, Sp,OF(K); Dekan Fakultas Ilmu Komputer (Fasilkom), Dr Petrus Mursanto, MSc; Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Teguh Dartanto, PhD; Dekan Fakultas Hukum (FH), Dr Edmon Makarim, SKom, SH, LLM; Dekan Fakultas Kedokteran (FK), Prof Dr dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB; Dekan Fakultas Farmasi (FF), Prof Dr apt Arry Yanaur, MSi.; Wakil Dekan Bidang Sumber Daya, Ventura dan Administrasi Umum, Fakultas Ilmu Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Dr Tito Latif Indra; Wakil Dekan Bidang Pendidikan, Penelitian, dan Kemahasiswaan, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB), Dr Untung Yuwono, SS; Wakil Dekan Bidang Pendidikan, Penelitian dan Kemahasiswaan FHUI, Prof M R Andri Gunawan Wibisana, SH, LLM, PhD; Wakil Dekan Bidang Sumber Daya, Ventura & Administrasi Umum FHUI, Dr. Parulian Paidi Aritonang, SH, LLM, MPP; Guru Besar Antropologi Hukum FHUI, Prof Dr Dra Sulistyowati Irianto, MA; Direktur Riset dan Pengembangan UI, Munawar Khalil, PhD; Direktur Direktorat Pengembangan Akademik dan Sumber Daya Pembelajaran, Drs Gatot Fatwanto Hertono, MSc, PhD; Direktur Direktorat Kerja Sama UI, Dr Toto Pranoto; Kepala Biro Humas dan KIP UI, Dra Amelita Lusia, MSi.
Sementara itu, dari delegasi Leiden University tampak hadir Dean of the Leiden-Delft-Erasmus and Professor Contemporary History, Wim van den Doel; KITLV Professor (By Special Appointment) of Law and Society in Indonesia and Head of Department of the Van Vollenhoven Institute for Law, Governance and Society, Adriaan Bedner; Doctor, Clinical Epidemiologist and Radiologist, Alexandr Šrámek; Head of the Office for International Education, Anette van Sandwijk dan jajaran pimpinan Leiden University lainnya.