Unstoppable berhasil meraih juara dua dalam ajang Kompetisi Marketing Plan yang diselenggarakan PT Emina Cheese Indonesia. Sementara itu, Lianti berhasil merebut juara dua dalam lomba esai nasional bertema “Dampak Covid-19” yang diselenggarakan Korps HMI Wati Komisariat Syariah dan Hukum Cabang Kabupaten Bandung. Pandemi Covid-19 tidak memutus semangat mahasiswa Vokasi UI untuk menorehkan prestasi dan mengimplementasikan keilmuan yang diterima semasa perkuliahan.
Kompetisi Marketing Plan merupakan kompetisi yang digelar bagi mahasiswa D3–S1 dengan jurusan/fakultas Manajemen, Ekonomi, Bisnis, Komunikasi, Manajemen Komunikasi, dan Marketing Communication. Kompetisi diselenggarakan secara daring pada 14–27 Juli 2020.
Salah satu perwakilan tim Unstoppable, Yessicha, mengatakan, “Kompetisi ini memberikan tantangan tersendiri bagi kami karena kami berkompetisi tidak hanya antarmahasiswa D3, tetapi juga mahasiswa S-1. Kami membulatkan tekad untuk berjuang memanfaatkan ilmu yang telah kami peroleh di Vokasi UI, khususnya mengimplementasikan mata kuliah Integrated Marketing Communication, Marketing Public Relations, dan Digital Marketing.”
Terkait rancangan proposal bisnis yang dibuat Tim Unstoppable, Yessicha menambahkan, “Kami mengajukan marketing plan program untuk meningkatkan awareness melalui program brand activation berupa 5A, yaitu awareness, appeal, ask, action, dan advocate. Sejumlah program yang kami ajukan bertujuan untuk meningkatkan organic influencers, happiness delight machine, photo competition, duta produk, Tik Tok dance challenge, social media ads, Atl (TV dan radio), Viu ads, video ads, Spotify ads, email blast, dan press release dissemination.”
Dalam proses appeal, lanjut Yessicha, timnya menyasar program SEO, social media activation, dan product tester. Mereka juga merekomendasikan aktivasi marketplace official shop dan customer relationship management, serta flash sale market place.
Adapun Lianti merupakan mahasiswa Program Studi Manajemen Rekod dan Arsip Vokasi UI. Lianti menempati juara kedua melalui tulisannya “Peningkatan Sikap Individualisme Generasi Milenial Perkotaan di Tengah-Tengah Kehidupan Keluarga pada Saat Pandemi Covid-19”. Perlombaan ini terbuka bagi mahasiswa D-3, D-4, dan S-1 dari seluruh perguruan tinggi di Indonesia.
Lianti menjelaskan, “Esai ini sangat erat hubungannya dengan kehidupan generasi milenial perkotaan saat ini. Berdasarkan riset yang dilakukan Kementerian Komunikasi dan Informasi Informatika tentang Perilaku Anak dan Remaja dalam menggunakan internet, intensitas hubungan yang sangat tinggi dengan media sosial atau alat teknologi lainnya membuat generasi milenial memiliki kepedulian rendah terhadap kehidupan keluarga.”
Sikap itu, kata Lianti, berdampak pada tingkat solidaritas yang menurun dan semakin sulit untuk membantu orang lain saat pandemi Covid-19. Berangkat dari studi tersebut, ia pun mengembangkan tulisan esai untuk mengajak agar generasi milenial dapat menggunakan waktu dengan lebih produktif.
“Dalam esai tersebut, saya juga mengajak generasi muda untuk menanamkan sikap solidaritas sosial, setelah pandemi Covid-19 mereka dapat saling membantu memecahkan masalah perekonomian atau sosial bersama,” pungkasnya.