Dalam makalah tersebut, digambarkan cara timbulan sampah di sektor layanan makanan di DKI Jakarta memunculkan masalah. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional pada 2021, limbah makanan sebagian besar dihasilkan pada tahap konsumsi yang terdiri atas dua pelaku, yaitu food service dan rumah tangga.
“Sementara itu, penelitian yang kami lakukan berfokus pada timbulan limbah makanan di Jakarta dengan menggunakan analisis lingkaran sebab-akibat untuk memberikan pemahaman tentang aliran timbulan sampah makanan dan hubungan antar variabel yang memengaruhinya,” ujar Romadhani.
Menurut Yohanes, timbulan sampah sisa makanan tidak dapat dihilangkan sama sekali, tetapi jumlahnya dapat dikurangi. Solusi untuk mengatasi sampah makanan ini adalah dengan memperhatikan kepentingan berbagai stakeholder agar dampaknya dapat dirasakan bersama.
“Kami mengusulkan tiga skenario strategis yang diharapkan dapat mengurangi timbulan sampah makanan secara signifikan. Pertama, kampanye kesadaran akan sampah makanan. Dengan adanya kampanye ini, diharapkan kesadaran kesadaran masyarakat meningkat dan masyarakat terdorong untuk ikut dalam program pengurangan sampah makanan. Kedua, donasi makanan. Ini dapat menjadi tindakan untuk mengurangi jumlah sampah makanan. Ketiga, menjual makanan sisa dengan harga diskon, tujuannya agar makanan yang tidak terkonsumsi tidak berakhir menjadi sampah,” kata Yohanes.
Dekan FTUI Prof Dr Heri Hermansyah ST MEng IPU menyampaikan apresiasinya atas prestasi ini. Menurutnya, usulan strategis yang diberikan oleh Yohanes dan Romadhani menjadi bentuk solusi atas persoalan sampah makanan yang dapat menjadi masalah besar dan mencemari lingkungan.
“Tiga strategi ini diharapkan dapat diimplementasikan agar masalah timbulan sampah makanan dapat diatasi secara efektif sehingga dampak limbah berbahaya bagi lingkungan sekitar dapat dihindari,” ujar Prof Heri.
Yohanes dan Romadhani mengikuti ajang ICMCER yang merupakan konferensi internasional bagi akademisi dan profesional yang terlibat dalam penelitian multidisiplin untuk mempresentasikan temuan penelitiannya. Paper yang telah dipresentasikan akan diterbitkan dalam bentuk prosiding terindeks Scopus. Pada penyelenggaraan ICMCER yang keempat ini, terdapat 44 paper, yang pesertanya berasal dari Thailand, Malaysia, Indonesia, Taiwan, India, Filipina, Bangladesh, dan UAE.