Tim UI Hyperion diketuai oleh Tengku Muhammad Zikrie (FIA), yang beranggotakan Julius Prayoga Raka Nugroho (Fasilkom), Muhammad Arief Braja Putra (Fasilkom), Raissa Tito Safaraz (Fasilkom), dan Yehezkiel Mulia Sitorus (FT).
Indonesia Esports League (IEL) Campus Festival merupakan turnamen esports yang diselenggarakan untuk mahasiswa di seluruh Indonesia. Tahun ini, IEL Campus Festival mempertandingkan dua game populer di Indonesia, yaitu Mobile Legends dan Valorant dengan total 512 tim dari berbagai kampus di Indonesia. Turnamen yang diselenggarakan sejak 2019 ini merupakan yang paling besar di Indonesia dan dibawahi oleh PT Ligagame.
Dalam proses penyisihan, Tim UI Hyperion mendapatkan kesempatan melawan tim dari Binus University, Universitas Gunadarma, Universitas Diponegoro, dan berbagai kampus-kampus ternama lainnya. Pada semifinal, Tim UI Hyperion dipertemukan dengan tim dari IPB. Selanjutnya, pada babak final dipertemukan dengan Universitas Atma Jaya Yogyakarta dan Tim UI Hyperion berhasil mencetak skor 2-1.
Sebelumnya, Tim UI Hyperion telah memenangkan lebih dari sepuluh pertandingan nasional maupun internasional. Beberapa di antaranya VCGamers Scrim Valorant Tournament #3, ONE Esports VALORANT Community Tournament 2022-Indonesia #5, dan 20th FEB UI Cup–Valorant. Tim UI Hyperion merupakan bagian dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) UI Esports Club atau yang biasa disebut dengan UIESC. UKM ini didirikan pada 2020 dengan beberapa cabang olahraga, seperti MLBB, PUBGM, Valorant, dan DOTA. Saat ini, UIESC diketuai oleh Aurelle Khadeeja, mahasiswa berprestasi FKG UI 2019.
Dalam menyeimbangkan waktunya sebagai mahasiswa, Raka Nugroho salah seorang anggota tim yang juga unggul dalam bidang akademik menyampaikan, sebelum melaksanakan latihan dan brainstorming Valorant, ia selalu menyelesaikan semua tugas dan kewajibannya sebagai mahasiswa.
“Saya menerapkan prinsip di UI Esports, yaitu #StudentAthlete. Terdapat kata student sebelum kata athlete artinya kita harus menyelesaikan semua tanggung jawab kita sebagai student sebelum menjadi athlete,” kata Raka.
Selain itu, Raka juga menganggap game adalah media untuk belajar. Sama seperti pelajaran pada umumnya, game juga terdapat konsep, materi, dan strategi yang perlu dipelajari.
“Konsep belajar dan latihan juga saya terapkan pada game sehingga selain mendapatkan Rank Radiant yang merupakan rank tertinggi di Valorant, saya juga bisa tetap fokus dalam akademik dan mendapat IPK yang tinggi,” ujarnya.