Kolaborasi ini merupakan bentuk komitmen bersama dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan perawatan kesehatan gigi dan mulut bagi pasien berkebutuhan khusus terutama di wilayah Asia. Saat ini, jumlah pasien berkebutuhan khusus yang membutuhkan perawatan intensif semakin meningkat dengan kompleksitas yang beragam. Untuk itu, dibutuhkan pendekatan holistik oleh dokter gigi untuk memenuhi persyaratan kompleks dari individu tersebut. Bila terpenuhi, hal ini dapat meningkatkan akses dan juga kesehatan mulut pasien berkebutuhan khusus.
“Semua harus memiliki akses yang sama dengan pasien pada umumnya. Dengan demikian, dokter gigi perlu mendapatkan pelatihan atau pendidikan khusus untuk menangani pasien dengan kebutuhan khusus sebagai upaya peningkatan derajat kesehatan secara komprehensif,” ujar Dr drg Nia.
Ia juga menyampaikan, realisasi perjanjian kerja sama ini diharapkan mampu menjawab berbagai tantangan yang dihadapi saat ini dan masa yang akan datang, sekaligus menyiapkan kerangka standarisasi internasional tata laksana pelayanan dan perawatan kesehatan gigi dan mulut bagi pasien berkebutuhan khusus. Selain itu, yang menjadi fokus utama dalam ruang lingkup kerja sama adalah implementasi CSOM International Special Needs Oral Care Medical Service Network antar institusi yang turut serta berkolaborasi dalam jaringan layanan kesehatan gigi dan mulut bagi pasien berkebutuhan khusus.
Pengembangan kemampuan para tenaga medis juga menjadi prioritas, terutama dalam mendidik dan melatih mahasiswa kedokteran gigi, tenaga kesehatan, dan kader kesehatan masyarakat agar mampu efisien menangani pasien yang memiliki berbagai kondisi yang membutuhkan perawatan medis secara khusus. “Terciptanya kolaborasi inovatif dan transformatif ini, diharapkan menjadi spirit bersama antar institusi pendidikan, yayasan non-profit serta klinik pelayanan kesehatan yang terlibat untuk merealisasikan tujuan bersama, yaitu memperluas dan memperkokoh jaringan pelayanan kesehatan gigi dan mulut bagi pasien berkebutuhan khusus di tingkat internasional terutama di wilayah Asia,” kata Dr drg Nia.
Ia menambahkan, dampak positif dari kerja sama ini juga dapat memperkuat pengembangan holistik para profesional bidang kedokteran gigi untuk memberikan layanan yang terbaik. Sebagai bagian dari inovasi global ini, FKG UI akan berkontribusi secara aktif sesuai dengan fungsi dan perannnya.
Sementara itu, Prof Kao mengatakan bahwa kerja sama yang terbangun ini diharapkan mampu memajukan pengembangan pendidikan, pelayanan kesehatan, dan perlengkapan medis untuk memberikan perawatan yang berkualitas dan tepat untuk pasien dengan kebutuhan khusus. Ia juga menyebutkan, melalui kerja sama ini diharapkan dapat tercipta sistem rujukan di antara komunitas jaringan yang disertai dengan data dan analisis tentang perkembangan pasien berkebutuhan khusus yang sedang menjalani perawatan dan pengobatan, sehingga integrasi rekam medis dari pasien dapat tercatat dengan baik.
Bersama dengan Dr drg Nia, turut hadir dalam acara penandatanganan kerja sama ini, di antaranya Wakil Dekan Bidang Pendidikan, Penelitian Dan Kemahasiswaan FKG UI, Dr drg Ria Puspitawati, PBO; Wakil Dekan Bidang Sumber Daya, Ventura Dan Administrasi Umum FKG UI, drg Kartini Sally, MM; Tim Special Care Dentistry (SCD) FKG UI, yaitu Prof Dr drg M.F Lindawati S. Kusdhany, Sp.Pros(K).; Prof Dr drg Yuniardini S Wimardhani, MSc.Dent.; Prof Dr drg M Suharsini Soetopo, SU, SpKGA(K).; dan Dr drg M Fahlevi Rizal, Sp KGA(KPKOA). Sementara itu, hadir pula Prof Huang Tsuihsien, Assist. Prof Lu Mingyi, Hsiao Yuju, beserta delegasi Delegasi Chung Shan Medical University.