Pendanaan tersebut ditujukan untuk proyek yang berkolaborasi dengan Ulm University Jerman pada proyek Sustainable Development Goals (SDGs) dengan jangka waktu empat tahun—terhitung sejak Mei 2023 hingga Desember 2026.
Proyek berjudul “Entwicklung der Medizinischen Physik in Lehre und Forschung in Indonesien (Development of Medical Physics Teaching and Research in Indonesia)” ini secara administrasi dikelola oleh Dr sc hum Deni Hardiansyah dan dari pihak Universitas Ulm dikoordinasikan oleh Prof Dr Gerhard Glatting.
“Kegiatan ini berfokus pada kolaborasi mahasiswa program studi S2 Fisika Medis dan S3 Fisika bidang riset Fisika Medis dengan Universitas di Jerman untuk kegiatan pengembangan kurikulum, dan pelatihan teknis terkait Fisika Medis,” ujar Deni.
Pelaksanaan kegiatan ini juga berkolaborasi dengan beberapa perguruan tinggi anggota Aliansi Institusi Pendidikan Fisika Medis Indonesia dan Aliansi Fisikawan Medik Indonesia.
KBI Fisika Medis dan Biofisika telah menjadi bagian dari Departemen Fisika FMIPA UI sejak 1998 dengan berdirinya peminatan Fisika Medis dan Biofisika di program studi S1 Fisika.
Perhatian khusus untuk pendidikan tingkat lanjut di bidang Fisika Medis ditunjukkan dengan dibukanya kekhususan Fisika Medis di program S2 Fisika pada 2002. Sebelumnya, pada 2021, bertransformasi menjadi program studi S2 Fisika Medis pertama dan satu-satunya di Indonesia.
Keterlibatan pendanaan internasional dari DAAD ini memperkuat komitmen internasionalisasi akademik FMIPA dengan menambah deretan kerja sama internasional untuk pengembangan mutu akademik.
Dekan FMIPA UI Dede Djuhana PhD mengatakan, keterlibatan KBI Fisika Medis dan Biofisika dalam kolaborasi proyek penelitian dan pendidikan telah menjadi kontribusi penting dalam kerja sama internasional FMIPA UI dengan mitra luar negeri, khususnya negara Jerman.
Hal tersebut sejalan dengan program internasionalisasi akademik FMIPA UI untuk meningkatkan kapasitas peneliti, kualitas hasil penelitian, dan rekognisi institusi FMIPA UI di tingkat global dan internasional.
Kolaborasi nasional maupun internasional di bidang pendidikan, penelitian, dan inovasi, kata Dede, sebagai kunci sukses membangun kapasitas dan kualitas institusi. Dengan begitu, akan melahirkan sumber daya manusia unggul dan mampu bersaing di level internasional.
“Harapan kami, kolaborasi terus berkelanjutan dan menghasilkan inovasi-inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat luas,” ujar Dede.