Media Relations Awards merupakan ajang kompetisi yang mengapresiasi kinerja korporasi atau institusi di bidang media relations. Kompetisi ini difungsikan sebagai barometer untuk mengukur kinerja media relations sepanjang satu tahun. Pada kompetisi kali ini, UI mengikutsertakan salah satu pemberitaan mengenai Bus Listrik UI yang merupakan hasil inovasi dari sivitas akademika UI bekerja sama dengan perusahaan dalam negeri.
Pemberitaan tentang Bus Listrik UI ini gencar dilakukan oleh UI –dalam hal ini melalui Biro Humas dan Keterbukaan Informasi Publik– pada periode Juni hingga November 2022, yaitu mulai saat bus listrik diserahkan kepada pemerintah, hingga saat bus listrik dioperasikan di gelaran G20. Untuk berita penyerahan Bus Listrik UI, tercatat ada lebih dari empat puluh media yang memuat.
Atas prestasi ini, Kepala Biro Humas dan KIP UI, Amelita Lusia, MSi, CPR, yang hadir mewakili UI pada acara tersebut, mengatakan, “Terima kasih atas apresiasi yang diberikan kepada UI. Media massa merupakan mitra strategis bagi UI, dan relasi dengan media ini harus terjaga. Bermacam good news dari UI dapat tersampaikan kepada publik berkat peran media. Sekali lagi, terima kasih kepada SPS yang sudah menghargai upaya UI.”
Selain Media Relations Award, SPS dan Pemerintah Provinsi Bali juga mengumumkan pemenang untuk tiga penghargaan lainnya, yakni Media Brand Awards, Korporasi Terpopuler di Media Arus Utama 2023, serta Pemimpin Terpopuler di Media Arus Utama 2023. Pada kesempatan itu, apresiasi Lontar Award 2023 juga diberikan kepada Gubernur Bali, Wayan Koster, yang telah turut memajukan industri dan ekosistem media-media di daerah, khususnya Bali. Selain itu, Pemerintah Provinsi Bali juga memperoleh penghargaan Lestari Award 2023 karena keberhasilannya dalam menjaga keberlanjutan warisan budaya setempat sebagai tiang penyangga pers lokal.
Ketua Umum SPS sekaligus Komisaris Utama Pikiran Rakyat, Januar P Ruswita, menyerukan ke semua pihak terutama pemerintah untuk ikut menyelamatkan industri pers Indonesia. Ini dimaksudkan agar di tengah berita palsu yang menyebar di masyarakat, pers tetap bisa menjalankan fungsinya dengan baik dan bermartabat.
Ia mengatakan, “Industri pers saat ini sedang terancam oleh keberadaan platform digital global. Banyak perusahaan pers yang mendegradasikan diri melalui produk jurnalistiknya dengan mengubah karya menyesuaikan selera algoritma platform. Oleh karena itu, kehadiran pemerintah dalam bentuk kewenangan yang dimilikinya akan membangun ekosistem pers yang memungkinkan industri pers nasional sebagai entitas bisnis yang sehat dan berkelanjutan, serta sebagai insan pers yang terus menghasilkan produk berkualitas dan bertanggung jawab.”