Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia (PPV UI) Program Studi Humas berkolaborasi dengan Yayasan Hasnur Center (YHC) mengadakan pengabdian masyarakat (pengmas) berupa diseminasi informasi berkaitan dengan protokol kesehatan 3M (mencuci tangan, menjaga jarak, dan memakai masker) sebagai tindakan pencegahan infeksi Covid-19 pada anak penyandang autisma.
Acara tersebut diselenggarakan di Auditorium Gedung Nurhayati Global Islamic Boarding School (GIBS), Kecamatan Alalak, Kabupaten Barito Kuala, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, 14 November 2020 yang dihadiri 50 orangtua anak-anak penyandang autisma.
Pada pengmas tersebut, hadir Yulius Iskandarsyah (Ketua RT 012, Sungai Lumbah Kecamatan Alalak Batola Kalsel), Ali Harun MPd (Kepala Sekolah SMP GIBS), Muhammad Rijali Riyadi SPd (Kepala Sekolah SMA GIBS), para orangtua yang memiliki anak spesial, guru, dan enam orang relawan muda, yakni Nadia (Desa Sungai Lumbah, Barito Kuala), Yulianti Safitri (Desa Pandahan, Tapin), Julia Lestari (Kelurahan Basirih, Kota Banjarmasin), Isdayanti (Desa Berangas Timur, Barito Kuala), Muhammad Wahyudi (Desa Beringin, Barito Kuala), dan Ahmad Fauzan (Desa Sungai Pitung, Barito Kuala).
Pandemic Talks 2020, merilis angka 37.218 kasus Covid-19 pada anak Indonesia (data per 21 Oktober 2020). Kasus Covid-19 yang belum menunjukkan penurunan secara signifikan, harus dihadapi dengan terus-menerus menyampaikan dan mengingatkan anak-anak tentang perilaku hidup sehat dengan disiplin mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak.
“Lewat kolaborasi yang solid dari akademisi, masyarakat, dan komunitas ini, kami berharap mitigasi akan bergulir lebih jauh lagi kepada anak-anak penyandang autisma di skala lebih luas,” kata Amelita Lusia MSi CPR, ketua tim pengmas tersebut.
Nila Susanti Sulaiman, Ketua Umum Yayasan Hasnur Center, menyampaikan, kolaborasi dengan UI ini merupakan aktivitas positif yang patut dikembangkan pada kemudian hari. Nina Richi Tresy, sekretaris umum yayasan tersebut juga mengungkapkan terima kasih karena UI berkenan datang untuk berbagi ilmu.
Acara sosialisasi tersebut dimulai dari pemaparan tentang komunikasi efektif dalam keluarga oleh Lucy Afiati (pemerhati masalah keluarga, pemandu acara kuliner di televisi), mitigasi gerakan 3M sebagai pencegahan infeksi Covid-19 disampaikan oleh Amelita Lusia, dan cara memilih film animasi yang mengedukasi anak-anak oleh Reska Herlambang (pengajar humas dan penyiar TVRI).
Menurut Reska, mengutip dari hasil penelitian Profesor Simon Baron-Cohen, Direktur Autism Research Centre (ARC), Cambridge University, terdapat kaitan antara menonton film animasi selama 15 menit dalam sehari dengan emosi pada anak-anak penyandang autisma. Mereka terbantu dalam mengenal emosi setiap yang berinteraksi dengannya.
Pada sesi kedua, disajikan materi tentang cara mencuci tangan yang benar oleh dr Indah Dwitari (Head of Clinic Department SMP-SMA GIBS) dan penanganan siswa anak berkebutuhan khusus (ABK) oleh Muhamad Mustain SSi (Head of Division of SES Department).
Dokter Indah mengajarkan cara mencuci tangan dengan kata kunci “Tepung Selaci Jemput” yang merupakan akronim dari telapak-punggung (Tepung), sela jari dikunci (Selaci), dan jempol diputar (Jemput).
Kegiatan pengmas ini terselenggara berkat dukungan dana hibah dari Direktorat Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat UI (DPPM UI).