Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) menyelenggarakan seminar daring berjudul “Baktiku Kepadamu Negeri NKRI”.
Kegiatan ini dilaksanakan dengan merangkul berbagai institusi pendidikan tinggi kesehatan di Indonesia serta organisasi profesi, seperti IDAI, IBI, IAKMI, PPNI, dan narasumber ahli di bidangnya untuk bekerja sama memberikan sumbangsih bagi penanganan pandemi Covid-19. Seminar ini merupakan salah satu kegiatan dalam rangkaian peringatan Dies Natalis ke-55 FKM UI yang berlangsung pada 24–31 Agustus 2020.
Pj Dekan FKM UI Dr dr Sabarinah Prasetyo MSc mengatakan, “Seminar tidak hanya dilakukan satu hari dan satu topik, tetapi juga terdapat sejumlah rangkaian acara dengan pembahasan yang berbeda-beda. Salah satu topik seminar yang dibahas adalah berkenaan pemberian ASI di tengah pandemi Covid-19, dalam rangka World Breastfeeding Week di bulan Agustus 2020. Tema seminar ‘Healthier Planet and Challenges in Breastfeeding in The Covid-19 Pandemic’. Secara garis besar, tema yang kami usung adalah upaya untuk menjawab tantangan peningkatan kesehatan ibu dan anak, terutama pemberian asi eksklusif di masa pandemi Covid-19.”
Seminar ini dimotori Departemen Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku serta Kelompok Studi Kesehatan Reproduksi FKM UI, untuk membahas tentang pandemi Covid-19 yang berdampak kuat pada pemberian ASI. Butuh komitmen yang kuat berbagai pihak, mulai dari RS, tenaga kesehatan, hingga keluarga.
Inisiasi menyusui dini pada masa pandemi masih dapat dilakukan apabila ibu yang melahirkan tidak memiliki kondisi penghambat. Dalam pelaksanaan menyusu ini, dibutuhkan peran ayah atau suami. Peningkatan ilmu terbaru bagi tenaga medis sangat diperlukan agar dapat memberikan edukasi secara benar. Peran komunitas pendukung ASI, seperti AIMI selama masa pandemi tetap diperlukan, terutama melalui media sosial, untuk memberikan dukungan kepada ibu menyusui.
Guru Besar FKM UI Prof dr Hadi Pratomo MPH DrPH menyampaikan, “Berbagai kebijakan terkait ASI perlu dipantau. Diperlukan juga dukungan dari berbagai pihak untuk bisa mengatasi tantangan dan hambatan.”
Lebih lanjut, Guru Besar FKM UI Prof dr Asri C Adisasmita MPhil MPH PhD memaparkan berbagai perubahan yang terjadi mulai dari perencanaan kehamilan hingga menyusui saat terjadi pandemi. “Pentingnya protokol kesehatan dalam melakukan proses menyusui secara langsung maupun tidak langsung, harus tetap diperhatikan.”
Ahli epidemiologi FKM UI tersebut menggambarkan betapa evidence harus diperhatikan dalam berbagai situasi, mengingat ASI sangat penting untuk tumbuh kembang bayi.
Rahmat Hidayat, Co-founder Komunitas Ayah Asi, mengatakan, “Dalam pelaksanaan inisiasi menyusu ini, peran ayah atau suami akan memberikan keberhasilan IMD sebesar 81,2 persen.”
Narasumber lain hadir pada seminar ini, di antaranya dr Dien Sanyoto Besar SpA (BK PP ASI), Laksmi Wijayanti (Staf Ahli Menteri Lingkungan Hidup Bidang Ekonomi Sumber Daya Alam dan Plt Itjen Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan), RR Dhian Probhoyekti (Direktur Gizi Masyarakat Kementerian Kesehatan), Prof Dr dr Rini Sekartini SpA(K) (Guru Besar FKM UI), dr Achmad Mediana SpOG dan Dr dr Nyoman Hariyasa Sanjaya SpOG(K) MARS (RSUP Sanglah, Denpasar), dan Dr dr Ekawaty L Haksari SpA(K) (RSUP Dr Sarjito, Yogyakarta).
Pada seminar berikutnya, FKM UI mendiseminasikan hasil analisis dan riset mahasiswa dalam rangka evaluasi media Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) penanganan dan pencegahan Covid-19. Kepala Sub Direktorat Kesehatan Maternal dan Neonatal, dr Nida Rohmawati mengapresiasi penyelenggaraan seminar daring ini.
“Diharapkan kegiatan seperti dapat dilanjutkan. Pemberian saran dan kritik akan sangat membantu proses pengembangan media yang lebih baik, sehingga masyarakat mau mengubah perilakunya,” ujarnya.
Pada rangkaian seminar daring yang terakhir, FKM UI juga mendiseminasikan hasil analisis dan riset terkini mahasiswa jenjang magister di FKM UI terhadap kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat maupun daerah dalam rangka penanganan Covid-19 di wilayah terpilih, yaitu Kota Bogor, Kota Depok, DKI Jakarta, dan Solo.
Hasil riset mahasiswa magister FKM UI menyatakan bahwa penetapan beberapa kebijakan pemerintah pusat, salah satunya kebijakan global pengawasan berperjalanan (travel warning) diperlukan dalam rangka mencegah terjadinya migrasi virus Covid-19 antarwilayah di Indonesia. Evaluasi terhadap Pedoman dan Penanganan Cepat Medis dan Kesehatan Masyarakat tentang Covid-19 diperlukan sebagai upaya perbaikan sehingga dapat menjadi revisi jika pemerintah ingin melakukan penyempurnaan di kemudian hari.
“FKM UI yang merupakan pelopor pendidikan tinggi kesehatan masyarakat, sudah semestinya terpanggil menjadi penggerak utama (prime mover) dalam mengawal dan mendorong inovasi riset terkait Covid-19. FKM UI yang memiliki akses terdekat dengan pusat pemerintahan dan pemegang kebijakan di Jakarta, sudah seyogianya menjadi katalisator, pemikir, penggerak, dan peneliti untuk mengawal semua kegiatan dan kebijakan terkait Covid-19,” kata Sabarinah.
Pada ujung webinar serial ke-26, Sabarinah menguraikan bahwa peran organisasi profesi dan tenaga ahli pun sangat diperlukan untuk bersama mengawal kegiatan dan kebijakan terkait Covid-19 di Indonesia saat ini. Kerja sama dan sumbangsih dari seluruh pihak diharapkan dapat memberikan wawasan dan mendorong masyarakat untuk lebih patuh mengikuti kebijakan pemerintah dalam rangka memutus rantai Covid-19.