Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia (UI) menggelar bincang industri bertajuk “Tantangan SDM Vokasi di Era 4.0 Pascapandemi Covid-19” pada Selasa (6/10/2020). Kegiatan ini terselenggara berkat dukungan Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Bincang Industri yang diikuti lebih dari 500 peserta secara daring ini menghadirkan 3 pembicara yang merupakan mitra Vokasi UI, yaitu Junaedi (Bupati Administrasi Kepulauan Seribu), Mohamad Mirdal Akib (CEO Media Group), serta Dr Hermawan Saputra SKM MARS CICS (pengurus Pusat Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI)). Bincang Industri ini dilakukan untuk mendapat informasi terkini tentang kebutuhan tenaga kerja dan bagaimana transformasi profesi pada era pasca-Covid-19 pada sektor pemerintahan, industri media, dan sektor kesehatan.
Direktur Vokasi UI Prof Sigit Pranowo Hadiwardoyo DEA mengatakan, pandemi Covid-19 menghadirkan tantangan untuk melakukan perubahan pola kerja dan kebiasaan dalam pengajaran, pekerjaan, dan tatanan kehidupan lainnya. “Kita dituntut mampu mendidik mahasiswa bekerja dari rumah karena mungkin cara bekerja pada beberapa industri pada masa depan akan terus seperti ini.”
Prof Sigit juga menyebutkan bahwa Vokasi UI telah menerapkan kurikulum 321, yaitu mahasiswa selama 3 semester belajar di kampus, 2 semester belajar di industri, dan 1 semester magang. Selain itu, Vokasi UI membekali mahasiswa dengan sertifikat kompetensi. “Kami juga secara reguler melibatkan industri dalam pembaharuan kurikulum. Kedekatan dengan industri telah menunjukkan hasil seperti lulusan Vokasi UI mampu terserap kurang dari 3 bulan setelah wisuda.”
Bupati Administrasi Kepulauan Seribu Junaedi mengatakan, terdapat sembilan bidang pekerjaan yang akan membutuhkan lulusan vokasi, antara lain pariwisata, perikanan dan budidaya ikan, perdagangan, industri pengolahan hasil, pendidikan, transportasi, energi, telekomunikasi, serta kesehatan. “Sebagai bentuk kemitraan, mulai tahun 2020, Pemerintah Kepulauan Seribu telah mengirimkan siswa-siswi di Kepulauan Seribu untuk menempuh studi di Vokasi UI dalam program Kerja Sama Daerah Industri (KSDI).”
Untuk menjawab tantangan pada sektor industri media, Vokasi UI telah menjalin kerja sama dengan Media Group dalam bentuk kemitraan penyediaan laboratorium TV dan magang di kampus UI Depok. Kolaborasi ini sejalan dengan upaya Vokasi UI untuk memperkuat link and match antara perguruan tinggi dan industri.
CEO Media Group Mohamad Mirdal Akib menjelaskan, ke depan, akan ada revolusi di industri penyiaran. Hal ini merupakan kesempatan bagi laboratorium TV Vokasi UI untuk dapat turut masuk dan berperan.
“Masuknya sistem televisi digital menjadi kabar baik untuk teman-teman Vokasi UI karena TV akan hadir dalam jumlah yang banyak. Dengan migrasi ke digital, Laboratorium TV Vokasi UI akan berpeluang berubah menjadi TV digital terestrial. Cukup dengan mengikuti proses, menentukan genre, dan kemudian bisa menyewa frekuensi, hingga akhirnya dapat siaran,” ujar Mirdal.
Mirdal juga menyebutkan bahwa industri media mengalami disrupsi besar. “Sekarang konten bisa disampaikan melalui berbagai platform. Masyarakat kini mampu membuat channel dan tayangan secara mandiri, sementara dulu, hal tersebut adalah luxury perusahaan TV. Untuk itu, generasi yang akan bertahan adalah mereka yang mampu beradaptasi dengan perubahan. Anak muda yang akan memasuki dunia kerja adalah mereka memiliki kompetensi dan karakter kuat yang dapat menyesuaikan dengan perubahan,” imbuh Mirdal.
Dalam hal layanan kesehatan khususnya rumah sakit, Vokasi UI juga berkolaborasi dengan IAKMI guna mendiskusikan pengembangan kompetensi lulusan bidang kesehatan yang dimiliki Vokasi UI. Pengurus Pusat IAKMI Dr Hermawan Saputra SKM MARS CICS menguraikan tantangan di bidang Kesehatan saat ini dan pascapandemi Covid-19.
“Pada sektor layanan rumah sakit, dibutuhkan tenaga kerja yang mampu memberikan hospitality service, transformative communicator untuk edukasi dan komunikasi, hospital data analyst, big data specialist, dan accounting control. Pada aspek-aspek tersebut, dibutuhkan tenaga vokasional untuk menghantarkan rumah sakit ke era yang baru,” jelas Hermawan.