Indonesian Hydration Working Group (IHWG) Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) menyelenggarakan seminar daring guna memperingati delapan tahun berdiri IHWG. Seminar yang bertema “Hidrasi Sehat: Aspek Ilmiah untuk Mendukung Perubahan Perilaku yang Lebih Baik menuju Hidrasi Sehat” ini digelar pada Kamis (8/10/2020).
Seminar yang berlangsung 2 sesi pada hari berbeda ini (8 dan 15 Oktober 2020) menghadirkan berbagai pakar di bidang hidrasi, gizi, kesehatan ginjal, dan tumbuh kembang anak. Selama ini, IHWG FKUI terus melakukan edukasi dan kampanye kesehatan bagi masyarakat dan tenaga kesehatan mengenai hidrasi sehat.
IHWG merupakan salah satu kluster riset dalam lingkup FKUI yang memiliki kepedulian utama pada hidrasi dan kesehatan. Sejak awal berdiri, IHWG FKUI selalu mengedepankan visi sebagai kluster riset yang berkontribusi dalam pemutakhiran ilmu pengetahuan tentang hidrasi, serta membagikan pengetahuan terkait hidrasi dan kesehatan.
Seminar daring ini terselenggara berkat kerja sama IHWG dengan Hydration for Health (H4H) serta Danone-AQUA sebagai mitra dalam mendukung kebiasaan minum yang baik sebagai bagian dari gaya hidup sehat.
Sebuah studi (Laksmi, dkk) yang dilakukan pada 2018 mengungkapkan bahwa 1 dari 5 anak-anak dan remaja, serta 1 dari 4 orang dewasa di Indonesia masih kurang cukup minum. Kemudian, sekitar 21–28 persen penduduk Indonesia asupan air minumnya masih kurang dari kebutuhan.
Dengan latar belakang kondisi tersebut, Ketua IHWG FKUI Dr dr Diana Sunardi MGizi SpGK menuturkan, “IHWG melakukan berbagai upaya dan inisiatif untuk terus meningkatkan pemahaman serta kesadaran masyarakat secara luas mengenai pentingnya menerapkan gaya hidup yang sehat, salah satunya dengan mencukupi kebutuhan hidrasi.”
Konsumsi cairan kurang dari rekomendasi, lanjut Diana, dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko gangguan ginjal, seperti penyakit batu ginjal, infeksi saluran kemih, serta peningkatan risiko penyakit tidak menular (PTM) pada masa depan. Informasi ini belum cukup baik diketahui oleh masyarakat. Sebagian besar masyarakat baru memahami bahwa manfaat air mineral sekadar untuk menghilangkan rasa haus atau untuk rehidrasi.
Diana menambahkan, untuk itu, IHWG berupaya menjalankan berbagai program penelitian dan diseminasi mengenai hidrasi sehat seperti penelitian terkait konsumsi cairan di populasi anak, remaja, ibu hamil, dan menyusui dan jamaah haji. Berbagai bentuk edukasi tentang hidrasi rutin dilakukan kepada tenaga kesehatan, ahli gizi, masyarakat umum, dan komunitas.
“Berbagai kegiatan yang juga dilakukan IHWG misalnya skrining status hidrasi dan konsultasi kesehatan pada momen peringatan Hari Ginjal Sedunia, OTARI atau olahraga tanpa dehidrasi, dan lain-lain,” ujarnya.
Dekan FKUI Prof Dr dr Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH MMB mengapresiasi upaya IHWG yang terus aktif melaksanakan kegiatan edukasi hidrasi sehat di tengah kondisi pandemi. Menurut Prof Ari, melalui kegiatan ini, kesadaran masyarakat akan pentingnya hidrasi sehat semakin meningkat.
“Seminar daring ini juga diharapkan dapat menjadi salah satu sarana bagi IHWG untuk membagikan ilmu terbaru mengenai hidrasi sehat dan dampaknya terhadap kesehatan jangka pendek maupun jangka panjang kepada para praktisi kesehatan dan masyarakat secara luas,” kata Prof Ari.
Dalam masa pandemi ini, IHWG memanfaatkan media sosial untuk menyebarkan pengetahuan tentang hidrasi dan kesehatan melalui situs web, Instagram, serta seminar daring. Untuk memperluas cakupan diseminasi hidrasi sehat, IHWG juga telah mengembangkan program IHWG Champion, yaitu para pelopor hidrasi sehat yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Program ini telah menjangkau 6 universitas di Indonesia sejak pertama kali diluncurkan pada 2019, dan akan terus dilaksanakan secara berkesinambungan agar dapat menjangkau audiens yang lebih luas.
Hidrasi sehat adalah minum air sesuai kebutuhan (berdasarkan usia, jenis kelamin, aktivitas fisik, dan lingkungan) untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh dan menggantikan air yang hilang melalui urine dan keringat. Kebutuhan minum air pada orang dewasa adalah 8 gelas per hari. Anak-anak usia 4–6 tahun membutuhkan air minum 6 gelas per hari, usia 7–12 tahun membutuhkan 7 gelas per hari, sedangkan di atas 12 tahun kebutuhannya sama seperti orang dewasa (AKG 2019).