Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) menjalin kerja sama dengan Badan Kerja Sama Internasional Jepang atau lebih dikenal dengan nama JICA (Japan International Cooperation Agency) dalam peluncuran proyek “Tanggap Covid-19 Rumah Sakit, Khususnya di Wilayah Kota Depok dan Sekitarnya”.
Kesepakatan tersebut ditandai dengan penandatanganan kerja sama yang dilakukan Kepala Perwakilan JICA Indonesia Office Shigenori Ogawa dengan Direktur Utama RSUI dr Astuti Giantini SpPK MPH serta disaksikan oleh Sekretaris Universitas, dr Agustin Kusumayati MSc PhD.
Turut hadir dalam acara tersebut, Wakil Rektor Bidang SDM dan Aset Prof Dr Ir Dedi Priadi DEA, Ketua dan Anggota Dewan Pengawas RSUI, serta jajaran Dekan Fakultas Rumpun Ilmu Kesehatan UI, Senin (1/2/2021) secara daring. Kerja sama antara RSUI dan JICA meliputi pelatihan tenaga kesehatan profesional di rumah sakit serta pelaksanaan seminar untuk komunitas dan tenaga kesehatan profesional.
Dalam sambutannya, Astuti Giantini mengatakan, kerja sama ini sebagai wujud tanggung jawab RSUI untuk memberikan dukungan pada rumah sakit lainnya dalam mengadakan pelatihan dan seminar tenaga kesehatan yang profesional. Khususnya dalam penanganan Covid-19.
“Covid-19 membutuhkan penanganan yang komprehensif dan kolaborasi yang baik antarprofesional. Kerja sama ini sangat membantu kami dalam mengadakan pelatihan dan seminar yang bermanfaat untuk penanganan Covid-19 nantinya. Pelatihan dan seminar tidak hanya ditargetkan untuk para profesional tenaga kesehatan, tetapi juga non-tenaga kesehatan,” kata Astuti.
Ia berharap, adanya kerja sama ini juga dapat meningkatkan layanan kesehatan yang lebih baik kepada pasien Covid-19. Selain itu, dapat menambah pengetahuan dan keterampilan bagi tenaga kesehatan, baik di RSUI maupun rekanan rumah sakit yang tergabung di bawah Jejaring Akademik Layanan Kesehatan Depok—Depok Academic Health Care Network (DAHCN).
JICA sebagai lembaga yang didirikan Pemerintah Jepang untuk membantu pembangunan negara-negara berkembang, memiliki komitmen dalam memperkuat sistem kesehatan dan medis melalui penyediaan peralatan maupun pengembangan SDM. Shigenori Ogawa mengatakan, kerja sama ini sebagai salah satu inisiatif JICA dalam menanggapi pandemi Covid-19 yang saat ini melanda secara global.
“Penyebaran Covid-19 yang cepat dan luas mengancam kesehatan dan mata pencaharian masyarakat di seluruh dunia. Oleh karena itu, kami dari JICA memiliki inisiatif untuk membantu dan mendukung dalam rangka memulihkan kesehatan dan pengobatan secara global, terutama untuk negara yang termasuk mitra kami,” ujar Shigenori.
Dukungan tersebut, lanjut Shigenori, meliputi memperkuat sistem perawatan; meningkatkan sistem penelitian dan peringatan penyakit menular; dan mempromosikan pencegahan penyakit menular. Ia berharap kerja sama antara UI, RSUI, dengan JICA dapat terus terjalin dengan kuat dan RSUI dapat menjadi rumah sakit yang memimpin di bidang pendidikan kedokteran dan penelitian di Indonesia serta memberikan pelayanan kesehatan terbaik kepada masyarakat lokal, Depok, dan sekitarnya.
Agustin Kusumayati, mewakili Rektor UI, memberikan apresiasi yang tinggi kepada pihak JICA yang telah mendukung RSUI baik dalam bidang pelayanan kesehatan, pendidikan, maupun penelitian. “Kami sangat mengapresiasi adanya dukungan JICA untuk mengembangkan kapasitas RSUI, khususnya dalam keterampilan manajemen rumah sakit dan pelayanan kesehatan melalui pelatihan dan seminar sebagai momentum kolaborasi yang dinamakan ‘Tanggap Covid-19 untuk Rumah Sakit di Depok dan sekitarnya’.”
Agustin berharap akan ada kerja sama dan dukungan lainnya dari JICA dan Pemerintah Jepang dalam waktu dekat, antara lain di bidang telemedicine dan peningkatan kapasitas perawatan pasien, meningkatkan kemampuan laboratorium RSUI dalam peralatan medis yang canggih, dan penelitian vaksin.
Kerja sama antara UI dan JICA sudah terjalin sejak lama. Sebelumnya, RSUI telah bekerja sama dengan JICA dalam kegiatan pembangunan gedung rumah sakit, pengadaan peralatan medis dan non medis, serta penyediaan informasi teknologi yang dibiayai dari sumber pendanaan pinjaman lunak antara Pemerintah Indonesia dengan Jepang melalui JICA Loan No. IP-549 melalui proyek Development of World Class University at University of Indonesia.
Pendanaan tersebut dialokasikan langsung di bawah Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Ditjen Belmawa), Kemenristekdikti. Pengelolaan pendanaan pinjaman ini dilakukan oleh Project Implementation Unit (PIU) yang ditetapkan melalui SK Kuasa Pengguna Anggaran Ditjen Belmawa.