Rektor Universitas Indonesia (UI) Prof Ari Kuncoro SE MA PhD memimpin Upacara Wisuda Virtual Program Profesi, Spesialis, Magister, dan Doktor semester gasal tahun akademik 2020/2021 pada Jumat, 5 Maret 2021.
Jumlah keseluruhan lulusan UI mulai dari jenjang vokasi hingga doktoral sebanyak 4.361 orang, dan 1.176 di antaranya merupakan lulusan berpredikat cum laude. Pada upacara wisuda hari pertama, 5 Maret, UI melepas 2.168 lulusan dari Program Profesi, Spesialis, Magister, dan Doktor.
Mereka terdiri atas 233 lulusan program profesi reguler, 11 lulusan program profesi kelas internasional, 211 lulusan program spesialis 1 (Sp-1), 36 lulusan program spesialis 2 (Sp-2), 1.573 lulusan program magister, dan 104 lulusan program doktor.
Pada kesempatan tersebut, Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat menyampaikan ucapan selamat kepada para wisudawan UI. Ia berpesan agar para wisudawan meneguhkan identitas sebagai sarjana Indonesia yang berakhlak mulia, memiliki semangat dan nilai kebangsaan, dan cinta Tanah Air.
“Cinta dan dedikasi UI terbukti tangguh memberikan kontribusi bagi bangsa untuk bangkit dan pulih dari pandemi Covid-19,” katanya.
Dalam sambutannya, Prof Ari Kuncoro mengatakan, selama masa pandemi Covid-19 yang dihadapi dunia saat ini, UI mengambil peran strategis berkontribusi menghasilkan produk inovasi, gencar melakukan berbagai riset guna kemandirian produksi dalam negeri akan alat-alat kesehatan, dan melakukan riset yang menghasilkan obat-obatan dan penunjang kesehatan lainnya.
Riset dan inovasi tersebut berangkat dari adanya kebutuhan di tengah masyarakat dan diarahkan pada hasil yang dapat dipakai langsung di dalam penanganan Covid-19. “Selain itu, UI ikut ambil peran dalam satuan tugas Covid-19, dan mendedikasikan program pengabdian masyarakat kepada mereka yang membutuhkan di seluruh Indonesia melalui Direktorat Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat (DPPM) UI,” kata Rektor.
Prof Ari juga berpesan bagi para lulusan agar senantiasa menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan berlandaskan pada Pancasila dan UUD 1945. “Jadilah lentera di mana pun saudara berada, yang pijarnya senantiasa menjadi penerang bagi sekitar.”
Pada program profesi, sebanyak 113 lulusan program profesi reguler dan 1 lulusan program profesi kelas internasional berhasil lulus dengan predikat cum laude. Teuku Mafasa Tabara, lulusan dari Fakultas Teknik (FTUI) program profesi reguler meraih IPK sempurna 4,00. Sementara itu, pada program profesi kelas internasional, IPK tertinggi diraih oleh Grace Suriadi Halim (Pendidikan Dokter–Fakultas Kedokteran (FKUI)) dengan IPK 3,60.
Berikutnya, sebanyak 46 lulusan program Sp-1 dan 18 lulusan program Sp-2 meraih predikat cum laude. Iqbal Mochtar (program studi Kedokteran Okupasi), lulusan dari program Sp-1 FKUI memperoleh IPK 3,96. Sementara itu, dari program Sp-2, Ade Susanti dari prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI berhasil memperoleh IPK tertinggi IPK 3,89.
Pada program pendidikan magister, sebanyak 330 lulusan meraih predikat cum laude. Empat orang lulusan, yaitu Defy Oktaviani (prodi Ilmu Ekonomi FEB UI); serta Hafizh Rafizal Adnan, Rini Juliana Sipatuhar, dan Lintang Matahari Hasani (prodi Ilmu Komputer Fakultas Ilmu Komputer UI) meriah IPK tertinggi 4,00.
Terakhir, pada program pendidikan doktoral, 19 lulusan berhasil memperoleh predikat cum laude. Iwan Setyadi dari prodi Teknik Melatulugi dan Material FTUI berhasil meraih IPK tertinggi 4,00.
Pada upacara wisuda virtual ini, hadir alumni UI memberikan orasi ilmiah yang saat ini menjabat dalam Kabinet Indonesia Maju, yaitu H Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Agama; Dante Saksono Harbuwono, Wakil Menteri Kesehatan; Budi Arie Setiadi, Wakil Mendes-PDTT; dan Pahala Nugraha Mansury, Wakil Menteri BUMN.
Selain menggelar wisuda di tingkat universitas, UI juga memfasilitasi lulusannya untuk mengikuti wisuda di tingkat fakultas/sekolah/vokasi, yang dipimpin langsung oleh Dekan/Direktur. Wisuda ini menjadi momentum berharga dan kebanggaan, tidak hanya bagi para wisudawan, tetapi juga bagi orangtua/wali mahasiswa. Kelak, upacara wisuda virtual ini akan menjadi catatan sejarah tersendiri bagi generasi pada masa mendatang.