Webinar ini diikuti lebih dari 600 peserta berasal dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia, antara lain Universitas Negeri Semarang, Unika Atma Jaya, Universitas Jenderal Soedirman, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan Universitas Cenderawasih Papua. Pada kanal Youtube Perpustakaan UI, tercatat lebih dari 1.200 views yang ikut menyaksikan webinar internasional. Kegiatan ini menyajikan beberapa studi kasus untuk dijadikan best practice meliputi pengembangan koleksi, layanan, penerapan teknologi, serta inovasi lain yang dilakukan selama masa dan pascapandemi.
Nizam menyampaikan, pustakawan berperan membantu mahasiswa dan akademis untuk menavigasi dalam lautan informasi. Kolaborasi antar-perpustakaan sangat penting untuk dikembangkan, terlebih pada masa pandemi seperti saat ini.
“Semoga webinar ini akan menumbuhkan ide baru, inovasi, kolaborasi baru, memperkuat kolaborasi yang telah ada, dan memperkuat jaringan regional perpustakaan,” ujar Nizam.
Turut hadir pada kegiatan tersebut Prof Dr rer nat Abdul Haris (Wakil Rektor UI Bidang Akademik dan Kemahasiswaan) yang menyampaikan pidato pembukaan dan Rajendra Munoo (Singapore Management University, Singapura), Dr Khasiah Zakaria (Universiti Malaya, Malaysia), Prof Hao-Ren Ke (National Taiwan Normal University, Taiwan), Kalarensi Naibaho MHum (Universitas Indonesia, Indonesia), dan Dita Garnita SKM (Pustakawan Perpustakaan UI) selaku moderator.
Abdul Haris menyebutkan, Perpustakaan UI sebagai salah satu fasilitas penunjang akademik utama untuk pembelajaran, pengajaran, dan penelitian memiliki visi menjadi perpustakaan universitas riset kelas dunia. Sejak tahun lalu, perpustakaan telah membatasi hampir semua layanan fisik mereka dan telah mengubah sebagian besar layanan menjadi layanan berbasis daring. Tantangan yang dihadapi karena pandemi Covid-19 pada 2021 tumbuh lebih besar dari tahun sebelumnya.
Pada kesempatan ini, lanjut Haris, Perpustakaan UI ingin mengeksplorasi tren dan isu yang dihadapi perpustakaan universitas pada umumnya, dan di Asia Tenggara pada khususnya, dan apa yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Webinar ini akan menampilkan beberapa best practice dalam pengelolaan perpustakaan akademik, antara lain pengembangan koleksi, berbagai layanan perpustakaan, penerapan dan pemanfaatan teknologi informasi, serta inovasi lain yang dapat diterapkan selama dan setelah pandemi.
“Webinar ini diharapkan dapat saling memberi masukan dan inspirasi bagi layanan perpustakaan perguruan tinggi untuk mendongkrak peran dan fungsinya dalam mendukung proses pembelajaran jarak jauh,” kata Haris.
Kepala UPT Perpustakaan UI Utami Budi Rahayu Hariyadi SS MLib MSi mengucapkan terima kasih kepada para pembicara yang telah bersedia berbagi ilmu dan wawasan tentang tren dan isu yang sedang terjadi di perpustakaan perguruan tinggi Asia Tenggara, khusus tentang hal yang terjadi di perpustakaan akademik di negara-negara ASEAN seperti Singapura, Malaysia, Indonesia, dan Taiwan.
“Kemajuan teknologi dan komunikasi membuat kami mengadakan webinar ini untuk memfasilitasi ribuan peserta dari berbagai tempat, kota, dan negara seperti Malaysia, Filipina, Singapura, Brunei Darussalam, Taiwan, Makau, Vietnam, dan Kamboja. Semoga webinar ini memberikan wawasan baru dan menjadi ajang menjalin kerja sama kepada para pustakawan, riset perpustakaan, dosen, mahasiswa perpustakaan dan ilmu informatika serta meningkatkan jaringan antar-perpustakaan di Asia Tenggara,” ujarnya.
Perubahan layanan pengguna dan kegiatan operasional perpustakaan harus dilakukan dalam merespons situasi pandemi yang masih terus terjadi. Di satu sisi, perpustakaan harus meningkatkan pengembangan sumber daya elektronik serta layanan teknologi berbasis daring, tetapi di sisi lain, terjadi pengurangan anggaran karena faktor ekonomi.
Dalam kondisi tersebut, Perpustakaan UI ingin menggali lebih jauh, tren dan isu apa saja yang dihadapi oleh perpustakaan perguruan tinggi di dunia pada umumnya, wilayah Asia Tenggara pada khususnya. Termasuk apa yang dilakukan untuk mengatasi persoalan tersebut.
Materi pada webinar dikemas dalam bentuk paparan narasumber dan diskusi dengan menggunakan aplikasi menti.com. Webinar ini diharapkan memberikan masukan dan inspirasi bagi layanan perpustakaan perguruan tinggi untuk meningkatkan peran dan fungsinya dalam mendukung proses pembelajaran jarak jauh.