Pada kesempatan itu, Rektor UI Prof Ari Kuncoro SE MA PhD yang bertindak sebagai pembina upacara, membacakan amanat dari Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim.
Dengan mengusung tema “Bergerak Bersama Semarakkan Merdeka Belajar”, Hardiknas tahun ini diperingati sebagai momentum awal kebangkitan pendidikan di Tanah Air melalui program Merdeka Belajar yang dicanangkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Dalam amanatnya, Mendikbudristek menyebutkan bahwa sebanyak 24 episode Merdeka Belajar yang diluncurkan telah mendekatkan Indonesia pada cita-cita luhur Ki Hadjar Dewantara untuk pendidikan yang membawa keselamatan dan kebahagiaan.
Kurikulum Merdeka yang saat ini dijalankan menekankan pada pembelajaran mendalam untuk pengembangan karakter dan kompetensi mahasiswa. Melalui Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), mahasiswa tidak hanya memperoleh pembelajaran di kelas, tetapi juga berkesempatan mendapat pembelajaran langsung dari mitra perguruan tinggi lain maupun industri sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan. Ini dilakukan agar kelak para lulusan ini mampu beradaptasi dan bersaing di kancah global.
Perluasan pendidikan untuk seluruh kalangan juga ditingkatkan melalui berbagai program beasiswa serta pendanaan riset yang inovatif. Dengan adanya program ini, pemerintah berharap para akademisi dapat memanfaatkannya dengan baik sehingga hasil yang dapat dicapai lebih maksimal. Perluasan program beasiswa memungkinkan terbukanya kesempatan melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi menjadi jauh lebih terbuka. Dukungan dana untuk riset juga telah melahirkan begitu banyak inovasi yang bermula dari kolaborasi, demikian yang tertuang dalam amanat Mendikbudristek tersebut.
Transformasi yang masif ini, menurut Mendikbudristek, sepatutnya dirayakan dengan penuh syukur karena semuanya adalah hasil kerja keras bersama. Hardiknas tahun ini merupakan waktu yang tepat untuk merefleksikan setiap tantangan yang sudah dihadapi, juga setiap langkah yang sudah diambil.
“Layar yang sudah kita kembangkan jangan sampai terlipat lagi. Kita semua, para pendidik dan tenaga kependidikan, seniman dan pelaku budaya, juga peserta didik di seluruh Nusantara adalah kapten di sebuah kapal besar yang bernama Indonesia. Perjalanan harus kita lanjutkan, perjuangan mesti kita teruskan, agar semua anak bangsa merasakan kemerdekaan yang sebenar-benarnya dalam belajar dan bercita-cita,” ujar Prof Ari membacakan amanat Nadiem.