Rektor Universitas Indonesia (UI) Prof Ari Kuncoro SE MA PhD mengajak sivitas akademika UI agar menundukkan hati untuk hening cipta sejenak pada momentum peringatan Hari Pahlawan Nasional, 10 November 2020. Prof Ari menyampaikan pesan agar sivitas akademika UI, khususnya para mahasiswa, dapat menjadi pahlawan generasi pada zamannya.

“Mari, kita bersama-sama mengenang jasa para pahlawan dan pendahulu kita serta tenaga kesehatan yang gugur dalam penanganan Covid-19. Kita doakan pula keselamatan tenaga medis, tenaga kesehatan, dan pemerintah yang bertugas menangani pandemi Covid-19,” kata Prof Ari.

Dalam arahannya, Prof Ari mengatakan, sebagai pemuda bangsa, mahasiswa UI diharapkan mampu menjadi pahlawan generasi muda yang memiliki semangat berprestasi, kreatif dan inovatif, tidak melakukan provokasi yang merusak ketertiban umum, tidak mudah terprovokasi hoaks, mau menjalankan aksi nyata untuk persatuan kesatuan bangsa, serta menjaga kebinekaan dan toleransi.

Sebagai kampus yang mengusung nama besar Indonesia, UI berkomitmen hadir sebagai laboratorium pluralisme yang menjunjung tinggi kebinekaan. Sivitas akademika UI yang mayoritas adalah pemeluk Islam, maka umat Islam di UI dapat menjadi inspirasi bagi tumbuh kembangnya kehidupan kampus yang moderat, toleran, dan inklusif.

Salah satu upaya mewujudkan hal tersebut, sejak awal kepemimpinannya, Prof Ari telah menyinergikan empat lembaga/elemen di UI untuk mengimplementasikan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil’alamiin. Keempat elemen tersebut adalah mata kuliah Agama Islam, masjid, Makara Art Center, dan asrama mahasiswa.

“Indonesia lahir atas perjuangan para pahlawan yang mengusung keberagaman dan perbedaan. Berbeda dengan perjuangan para pahlawan terdahulu yang berperang dengan mengangkat bambu runcing maupun senjata, maka saat ini, kita berperang dengan permasalahan bangsa. Sebut saja, perang menghadapi tantangan dan permasalahan akibat pandemi Covid-19. Juga, berperang melawan kemiskinan, narkoba, bencana alam, serbuan informasi hoaks, dan munculnya paham-paham radikal dan sikap intoleran,” ujar Prof Ari.

Untuk itu, Prof Ari berharap agar peringatan Hari Pahlawan kali ini tidak hanya seremoni, tetapi juga menjadi momentum untuk memaknai peran kita dalam menjaga keutuhan NKRI yang telah dibangun oleh para pahlawan dan segenap pendahulu negeri ini.

“Saya mengutip pesan Pahlawan Nasional Moh Hatta sebagai berikut, jatuh bangunnya negara ini, sangat tergantung dari bangsa ini sendiri. Makin pudar persatuan dan kepedulian, Indonesia sekadar nama dan gambar seuntaian pulau di peta. Jangan mengharapkan bangsa lain respek terhadap bangsa ini bila kita sendiri gemar memperdaya sesama saudara sebangsa, merusak, dan mencuri kekayaan Ibu Pertiwi. Untuk itu, mari kita bersama-sama membangun kehidupan kampus yang moderat, toleran, dan inklusif,” pungkas Prof Ari.