belajar.

Program Pascasarjana Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI) menggelar sidang terbuka promosi doktor secara daring atas nama Neneng Tati Sumiati, Rabu (13/1/2021). Neneng menyampaikan disertasi berjudul “Peran Scaffolding dalam Interaksi Ibu-Anak dan Kemampuan Bahasa Reseptif Terhadap Kemampuan Delay of Gratification Anak Down Syndrome”.

Sidang promosi doktor ini diketuai Dr Tjut Rifameutia Umar Ali MA, Dekan Fakultas Psikologi UI, dengan Promotor Prof Dr Frieda Maryam Mangunsong Siahaan MEd dan Ko-promotor Prof Dr Guritnaningsih Santoso. Ketua Penguji dan tim penguji adalah Prof Sri Hartati R Suradijono MA PhD (ketua), Prof Dr dr Soedjatmiko SpA(K) MSi, Prof Dr Ali Nina Liche Seniati MSi, Dr Asep Supena MPsi, dan Dra Farida Kurniawati MSpEd PhD.

Hadir Dekan Psikologi UI, Dr. Tjut Rifameutia Umar Ali, yang juga sebagai ketua sidang

Fokus penelitian Neneng dalam disertasinya adalah anak down syndrome (DS). Anak DS memiliki kemampuan untuk menunggu dan menunda kepuasan (delay of gratification) yang rendah. Padahal, kemampuan ini sangat diperlukan anak untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan.

Saat ini, penggunaan scaffolding sebagai media bantu anak DS sudah marak dilakukan. Scaffolding adalah suatu kerangka kerja yang membantu siswa dalam berkomunikasi dan belajar, misalnya pertanyaan-pertanyaan pembantu atau berupa kalimat tidak lengkap yang harus dilengkapi oleh siswa. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah peran scaffolding dalam meningkatkan kemampuan delay of gratification anak DS.

Penelitian ini terdiri atas dua tahap. Penelitian kuantitatif tahap pertama bertujuan untuk membuktikan korelasi antara kemampuan menunggu anak saat menjalankan tugas, dengan kemampuan menunda kepuasan pada domain makanan, interaksi sosial, dan aktivitas fisik menurut persepsi ibu.

Pada tahap kedua, penelitian ini berusaha untuk mencari korelasi hubungan antara tipe scaffolding yang dipergunakan dalam interaksi ibu-anak dan kemampuan menunda kepuasan pada anak. Dua tahap penelitian ini pada dasarnya bertujuan untuk mendapat gambaran kemampuan delay of gratification anak DS dari ibu yang menggunakan metode scaffolding saat bermain lego.

Dalam penelitiannya, Neneng menggunakan tipe scaffolding dari Wood yang terdiri atas enam dimensi. Pertama, recruitment yaitu tutor berperan untuk membangkitkan minat atau antusiasme anak terhadap tugas. Kedua, reduction in degrees of freedom yaitu tutor menyederhanakan tugas sehingga tugas dapat dilakukan anak. Ketiga, direction maintenance yaitu tutor berperan untuk menjaga agar anak tetap fokus mengejar tujuannya.

Keempat, marking critical feature yaitu upaya yang dilakukan tutor untuk menandai atau menonjolkan fitur penting dari tugas yang relevan. Kelima, frustration control yaitu kemampuan tutor dalam mengendalikan frustrasi yang dialami anak. Keenam, demontration yaitu upaya tutor untuk mendemonstrasikan atau “memodelkan” solusi dari tugas yang dihadapi anak.

Suasana Sidang Promdok Neneng yang dihadiri Promotor, Kopromotor, dan Para penguji

Hasil penelitian menunjukkan, dimensi scaffolding yang berkorelasi dengan kemampuan menunggu anak adalah tipe scaffolding yang berfokus pada dimensi direction maintenance, speech, gesture, dan frustration control. Dari hasil penelitian Neneng, tipe scaffolding lain yang berfungsi meningkatkan kemampuan menunggu anak adalah dimensi scaffolding yang berfokus pada kemampuan direction maintenance, reduction in degrees of freedom, dan demonstration.

Riset ini pada akhirnya menunjukkan, ada tingkat korelasi nyata antara penggunaan scaffolding dan peningkatan kemampuan menunda kepuasan pada anak DS. Pada interaksi antara ibu-anak yang terjadi pada scaffolding, anak dapat mengambil alih tanggung jawab dan mengembangkan kapasitas untuk melakukan delay of gratification.