Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia (Vokasi UI) yang didukung Direktorat Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat (DPPM UI) melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat (pengmas) bertajuk “Literasi E-Taxaction Sebagai Bentuk Pendampingan Perpajakan Bagi UMKM”.
Kegiatan ini ditujukan bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Kelurahan Watubelah, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Para pelaku UMKM tersebut memiliki berbagai produk usaha, antara lain batik eco printing, makanan ringan, minuman ringan, pakaian, dan kerajinan tangan.
Tim Pengmas Vokasi UI terdiri atas para dosen dari Program Studi Administrasi Perpajakan Vokasi UI, yaitu Fitria Arianty (ketua tim), Titin F Nur, Elsie Sylviana Kasim, dan Hadining Kusumastuti. Selain itu, melibatkan dua orang mahasiswa aktif dari angkatan 2018, yakni Rizky Eka Uya dan Tifany Alfiana Anisa Putri. Kegiatan ini dilaksanakan secara virtual, pada Sabtu (31/10/2020).
Dalam pelatihan, Tim Pengmas Vokasi UI melibatkan dua narasumber ahli, yakni Arie Widodo SE MSM yang memberikan pemaparan materi mengenai kewajiban perpajakan bagi wajib pajak UMKM dan insentif pajak bagi UMKM di masa Covid-19. Narasumber kedua, Thesa Adi Purwanto SSos MTI yang memberi pemaparan tentang penggunaan teknologi informasi dan media sosial dalam memenuhi kewajiban perpajakan bagi wajib pajak UMKM.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh perwakilan desa dan Dinas UMKM Kabupaten Cirebon, yakni Maharto (Kepala Bidang UMKM Kabupaten Cirebon), Arum Sari (Kepala Seksi Ekonomi dan Pembangunan Sosial Kabupaten Cirebon), Harriman Nurbeka (Lurah Kelurahan Watubelah Kabupaten Cirebon), dan Maryanto Aji (Sekretaris Koperasi Pasundan Kabupaten Cirebon).
Menurut Fitria Arianty, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran wajib pajak UMKM Pembatik dalam memenuhi kewajiban perpajakan terutama dengan penggunaan media teknologi informasi dalam bentuk e-Taxaction. Selain itu, kata Fitria, Vokasi UI ingin membantu wajib pajak UMKM memecahkan solusi atas berbagai permasalahan perpajakan yang mereka hadapi dalam bentuk konsultasi secara gratis lewat aplikasi e-Taxaction.
Pelaksanaan pengmas ini berangkat dari kenyataan permasalahan yang kerap dihadapi para pelaku UMKM di wilayah Kabupaten Cirebon. Menurut Maharto, pelaku UMKM kurang memiliki pengetahuan yang memadai akan kewajiban perpajakan yang harus dipenuhi. Selain itu, para pelaku UMKM di wilayah perdesaan memiliki keterbatasan dalam menggunakan media teknologi informasi untuk memenuhi berbagai kewajiban perpajakan.
“Melalui kegiatan pengmas ini, kami berharap dapat membantu para pelaku UMKM, khususnya di Kabupaten Cirebon dalam mengatasi permasalahan dan kendala berkenaan kewajiban perpajakan,” ujar Fitria.