Berkebun merupakan salah satu kegiatan yang marak pada masa pandemi Covid-19. Momentum inilah yang dimanfaatkan oleh Tim Pengabdian Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (Pengmas FKM UI) untuk mengadakan sosialisasi memberdayakan ibu-ibu rumah tangga di Kelurahan Cisalak, Kota Depok, agar mengoptimalkan pekarangan rumah untuk berkebun.
Target dari program pengabdian masyarakat ini untuk meningkatkan pengetahuan para ibu sebagai pengambil keputusan pemenuhan pangan keluarga dan terwujudnya kebun gizi yang berdaya guna hasil dari pemanfaatan panen Kebun Gizi oleh kelompok ibu.
Dr Ir Asih Setiarini MSc selaku Pengabdi Utama, mengatakan, data Riskesdas 2018 menyebutkan, 93,6 persen penduduk Indonesia kurang makan sayur dan buah. Padahal, sayur dan buah mengandung berbagai vitamin, mineral, dan serat yang sangat baik untuk kesehatan saluran pencernaan dan memelihara daya tahan tubuh.
“Pemanfaatan pekarangan untuk berkebun secara berkesinambungan dan intensif dapat membantu memenuhi kebutuhan pangan dan gizi keluarga yang beragam dan bergizi seimbang,” ujar Asih saat sosialisasi kegiatan pengmas Kebun Gizi di Kantor Kelurahan Cisalak, Kota Depok, Senin (7/12/2020).
Dalam kegiatan ini, Tim Pengmas FKM UI membekali kelompok ibu dengan dua buah modul, yaitu Modul Membangun Kebun Gizi dan Modul Pemenuhan Gizi Keluarga, video praktik berkebun dan membuat media tanam, serta material untuk berkebun. Selain itu, kegiatan ini juga melibatkan pegiat berkebun yang tergabung dalam Komunitas Saung Depok, di bawah koordinator Ir Adi Wirawan.
“Kegiatan membangun Kebun Gizi didampingi oleh ahli di bidangnya dengan harapan kelompok ibu juga dapat berkonsultasi langsung selama proses pendampingan, baik itu terkait praktik berkebun maupun mengenai konsumsi makanan beragam dan bergizi seimbang,” imbuh Asih.
Pada kesempatan tersebut, Dede Nurlaela, Ketua TP PKK Kelurahan Cisalak, mengapresiasi diselenggarakannya program pengmas di wilayahnya karena memberikan banyak ilmu tentang bagaimana cara berkebun di pekarangan rumah yang sempit.
“Seperti yang kita ketahui, sejak masa pandemi ini, bertanam menjadi hobi yang sangat diminati masyarakat. Selain hobi, bertanam bisa menjadi tambahan penghasilan dan bisa dikonsumsi keluarga sendiri dengan menanam tanaman yang beraneka ragam, khususnya pemenuhan sayur dan buah. Harapan kami ke depannya, kegiatan ini menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan pengetahuan tentang kebutuhan makan sayur dan buah untuk memenuhi kebutuhan gizi keluarga di tengah masyarakat dan dapat meningkatkan kesehatan warga,” ujar Dede.