Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) akan memasang Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Gedung Integrated Creative Engineering Learning Lab (I-Cell). Hal ini sebagai bentuk implementasi gedung laboratorium hijau yang bebas emisi karbon.
Untuk mewujudkannya, FTUI berkolaborasi dengan pihak industri, yaitu PT Supraco untuk melakukan instalasi berbasis investasi PLTS. Kesepakatan tersebut ditandai dengan penandatanganan perjanjian kerja sama yang dilakukan Dekan FTUI Dr Ir Hendri DS Budiono MEng dan Direktur Utama PT Supraco Indonesia Ramzy Siddiq Amier, Rabu (4/11/2020), di kampus FTUI, Depok.
Turut hadir pada acara tersebut, CEO PT Supraco Indonesia Ir Sofwan Farisyi MM, Kepala Proyek i-CELL FTUI Prof Dr-Ing Nandy Putra, serta jajaran manajemen fakultas dan departemen di lingkungan FTUI. Instalasi PLTS Solar PV 101 kWp ini rencananya akan dipasang di rooftop Gedung Integrated Creative Engineering Learning Lab (I-Cell) FTUI dan direncanakan akan selesai pada akhir 2020.
Instalasi PLTS kali ini menjadi sistem pembangkit energi berbasis surya ketiga yang dimiliki FTUI. Sebelumnya telah terpasang di Gedung Engineering Centre dan PLTS Terapung Bifacial yang terletak di Danau Mahoni UI, sebelah kompleks FTUI. Ke depannya, selain untuk mengurangi penggunaan listrik dari PLN dan menjadi sumber listrik ramah lingkungan bagi gedung laboratorium i-CELL, instalasi ini akan menjadi laboratorium energi untuk penelitian di bidang energi terbarukan bagi para dosen dan mahasiswa FTUI.
Hendri mengatakan, pengimplementasian energi bebas emisi karbon pada Gedung i-CELL merupakan upaya FTUI ikut serta mewujudkan lingkungan kampus UI hijau yang selaras dengan inisiatif UI GreenMetric World University Ranking. Panel surya 101 kWp pada gedung CELL secara khusus menjadi kontribusi FTUI dalam memenuhi kriteria Energy and Climate Change pada UI GreenMetric.
“Upaya yang telah kami lakukan diapresiasi oleh pemeringkatan kampus hijau UI Greenmetric. Selama dua tahun berturut-turut, FTUI berhasil meraih peringkat pertama UI Greenmetric 2018 dan 2019 sebagai fakultas dengan komitmen dan tindakan penghijauan dan keberlanjutan lingkungan terbaik di UI,” kata Hendri.
Sofwan Farisyi menambahkan, pihaknya memastikan bahwa instalasi PLTS ini sesuai dengan standar dan memiliki sertifikat laik operasi (SLO) PLTS dari lembaga inspeksi teknis terakreditasi Kementerian ESDM, serta sesuai dengan Permen ESDM terkait Penggunaan Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya Atap oleh Konsumen PLN.
“Selain itu, akan dibuat rumah monitoring untuk menjaga interkoneksi ke sistem kelistrikan gedung,” ujarnya.
Kepala Proyek i-CELL FTUI Prof Nandy menjelaskan, Gedung Integrated Creative Engineering Learning Lab (I-Cell) merupakan laboratorium terintegrasi yang dirancang dengan teknologi smart and green building yang ramah lingkungan dan efisien di dalam pengelolaan energi pencahayaan, sirkulasi udara, serta menerapkan teknologi water harvesting. Gedung ini terdiri atas 8 lantai dan 1 rooftop dengan total luas bangunan 8.410 meter persegi.
Gedung I-Cell merupakan jawaban FTUI terhadap tantangan di bidang sains dan teknologi di masa depan, terutama dalam peningkatan jumlah dan kualitas riset, serta sebagai upaya mewujudkan UI sebagai world class research university.