Syahril Aditya Ginanjar adalah salah seorang mahasiswa UI yang diwisuda minggu lalu, lulus dengan predrikat Summa Cumlaude dengan IPK sempurna (4) dari Program Profesi Insinyur, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia (FTUI).

Melalui penelitian berjudul “Meningkatkan Efisiensi Energi melalui Dedieselisasi Driver Engine Pompa Sungai Rokan PT Kilang Pertamina Internasional–Dumai dengan Suplai Listrik 20 kV”, Syahril menginisiasi sistem driver baru untuk meningkatkan efisiensi energi. Penelitiannya ini menujukkan bahwa efisiensi yang berhasil dilakukan setara dengan nilai nominal Rp 31.941.504.000 per tahun atau total Rp 766.596.096.000 selama 24 tahun dari usia proyek yang direncanakan.

Efisiensi yang dihasilkan dapat mengurangi emisi karbon di udara sebagai buangan atau sisa pembakaran dari diesel engine yang saat ini telah menggunakan suplai listrik dengan emisi karbon rendah. Bahkan, jika listrik yang digunakan berasal dari energi baru terbarukan, tidak ada lagi emisi karbon yang dihasilkan.

“Langkah ini sejalan dengan program Net Zero Emission tahun 2060 yang digaungkan oleh Pemerintah Indonesia. Kami berharap efisiensi ini membuat biaya produksi untuk suplai air ke Kilang Pertamina Dumai menjadi lebih rendah, sehingga harga BBM yang dibeli masyarakat bisa lebih murah,” ujar Syahril yang berharap hasil penelitian ini dapat berdampak positif bagi masyarakat dan Indonesia.

Keberhasilan penelitian ini tidak terlepas dari sokongan para dosen di Program Profesi Insinyur FTUI. Menurut Syahril, program pendidikan yang ditempuhnya di UI sangat mendukung pekerjaannya di bidang keinsinyuran pada sektor energi.

“Saya mengambil Profesi Insinyur di UI karena saya tahu dosen, para staf pendidikan dan administrasi, sistem pendidikan, maupun fasilitas di UI memiliki kualitas yang luar biasa baiknya. Program Profesi Insinyur di UI juga dikelola dengan sangat profesional,” kata Syahril.

Menurutnya, kuliah Profesi Insinyur di UI melalui proses yang sangat ketat. Para dosen dan pembimbing tidak hanya memberikan ilmu dalam bentuk materi kuliah, tetapi juga praktik langsung. Selain itu, UI juga memiliki jaringan yang luas, baik dengan industri, pemerintah, institusi riset atau pendidikan lain, bisnis, maupun masyarakat.

Syahril menuturkan, ia menjalani masa perkuliahan saat pandemi Covid-19, sehingga harus menerapkan protokol kesehatan yang berlaku di UI, termasuk mengikuti perkuliahan secara daring. Fasilitas dan sistem pembelajaran sangat mendukung, seperti tersedianya aplikasi pembelajaran yang dapat diakses secara daring, proses registrasi yang ketat tapi user-friendly, sehingga mudah diakses dan digunakan.

“Saya bangga bisa kuliah di UI, bangga menjadi almamater UI. Harapan saya, semoga UI tetap menjadi kampus nomor 1 pilihan para calon mahasiswa di semua jenjang. Terus maju untuk UI yang menjunjung tinggi Veritas, Probitas, Iustitia!” ujar Syahril.

Saat ini, Syahril bekerja sebagai project engineer di PT Pertamina (Persero) dengan penugasan di Sub Holding Refining & Petrochemical–PT Kilang Pertamina Internasional–Unit 2 Dumai. Ia juga menjabat sebagai Sekretaris Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Cabang Kota Dumai. Selain kesibukan ini, ia juga membentuk start up bernama SCI Renewables yang bergerak di bidang energi baru dan terbarukan.

Setelah menempuh pendidikan di UI, ke depannya Syahril ingin berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mewujudkan cita-citanya menjadi seorang energy expert, baik sebagai CEO perusahaan maupun pimpinan tinggi di tempat kerja.