Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI) bekerja sama dengan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) dan Ikatan Perawat Kesehatan Jiwa (IPKJI) menggelar seminar dan pelatihan daring bertajuk “Bersama Meningkatkan Adaptasi Kebiasaan Baru Terhadap Covid-19”, Rabu (30/9/2020).
Seminar yang dihadiri lebih dari 160 peserta ini bertujuan untuk meningkatkan ketahanan, kesehatan jiwa, dan psikososial masyarakat di tengah pandemi Covid-19. Selain memberikan diseminasi informasi dan pelatihan, sivitas akademika dari program studi Ners Spesialis Keperawatan Jiwa FIK UI juga bergabung ke dalam Tim Dukungan Kesehatan Jiwa dan Psikososial (DKJPS) Covid-19 yang diprakarsai oleh IPKJI untuk memberikan konseling gratis bagi publik melalui layanan kontak 119 ext 8.
Turut hadir dalam seminar tersebut adalah Rektor UI Prof Ari Kuncoro SE MA PhD; Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kemenko PMK, Agus Suprapto; Kepala Subdirektorat Masalah Kesehatan Jiwa Dewasa dan Lanjut Usia, Rahbudi Helmi; serta Dekan FIK UI Agus Setiawan SKp MN DN.
Narasumber ahli yang menyampaikan materi pelatihan adalah Prof Dr Budi Anna Keliat SKp MAppSc (Guru Besar FIK UI), Ns Tjahjanti K MKep SpKepJ (Ketua IPKJI), dan Dr Ns Heni Dwi Windarwati MKep SpKepJ (Wakil Ketua IPKJI Jawa Timur). Sejumlah pelatihan yang disampaikan di antaranya kiat membangun spiritual positif, latihan otot progresif untuk membuat tubuh relaks dan tidur nyaman, relaksasi berupa tarik nafas dalam, menghentikan pikiran yang mengganggu, berpikir positif, dan berfokus pada lima jari.
Dalam pemaparannya, Prof Budi mengatakan, “Berita tentang Covid-19 dapat menimbulkan perasaan takut, cemas, khawatir, dan merasa terancam. Semuanya menimbulkan emosi dan pikiran negatif yang dapat meningkatkan produksi hormon kortisol yang dapat menurunkan imunitas tubuh. Salah satu cara yang dapat meningkatkan ketahanan kesehatan jiwa dan psikososial adalah membangun spiritual positif.”
Hal itu, lanjut Prof Budi, bisa dilakukan dengan melakukan kegiatan ibadah di rumah bersama anggota keluarga secara berjamaah dan daring, mendoakan masyarakat, tenaga kesehatan, dan pemerintah, membaca kitab suci sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing, serta memperbanyak membaca buku agama.
Selanjutnya, Agus Suprapto menjelaskan, “Kondisi pandemi yang tidak menentu memberikan dampak psikologis bagi masyarakat. Menjaga kesehatan jiwa masyarakat merupakan peran kita semua. Saat ini, perkembangan teknologi sudah mulai memfasilitasi konsultasi dan pengobatan melalui telemedicine. Hal ini merupakan kemajuan yang dapat mendukung pendampingan psikososial kepada masyarakat.”
Untuk itu, kata Agus, melalui dukungan dan kerja sama yang terjalin saat ini, diharapkan dapat membantu meningkatkan kesehatan jiwa masyarakat guna meningkatkan imunitas di kala pandemi. Sehat jiwa dan raga merupakan kunci utama dalam beradaptasi saat pandemi Covid-19 ini, terutama ketika harus beradaptasi dengan tatanan kehidupan normal baru.
Pada kesempatan tersebut, Prof Ari menyampaikan, “UI menaruh perhatian penuh dan telah melakukan berbagai kegiatan di bidang pendidikan, penelitian, dan pengembangan inovasi, serta pengabdian kepada masyarakat untuk mengatasi masalah dan mempercepat pemulihan berbagai bidang akibat pandemi Covid-19 ini.”
Ia juga mengajak seluruh sivitas akademika UI untuk menjadi motor penggerak, menyebarkan kebiasaan baru kepada masyarakat, sehingga terwujudlah UI sebagai role model dalam mengadaptasi kebiasaan baru.
Senada dengan Prof Ari, Agus Setiawan mengungkapkan, “FIK UI telah membentuk pusat krisis yang menyediakan tim khusus untuk mengedukasi masyarakat tentang penularan, pencegahan, dan tanda gejala Covid-19 hingga tim DKJPS untuk memberi dukungan kesehatan mental masyarakat selama masa pandemi. Kegiatan konsultasi dan konseling gratis dilayani tenaga keperawatan jiwa profesional FIK UI, kegiatan ini dilakukan secara daring dan tatap muka apabila diperlukan.
Seminar daring ini merupakan serial seminar ke-36 sebagai bentuk langkah nyata mengikutsertakan masyarakat untuk turut mendukung penanganan Covid-19 dengan menerapkan tatanan kebiasaan baru. Diharapkan dengan adanya kegiatan ini, para peserta dapat berperan serta secara langsung untuk mengajak masyarakat menerapkan tatanan kebiasaan sesuai dengan protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19.