Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) menetapkan target, Indonesia akan masuk peringkat lima besar pada Olimpiade 2044. Target tersebut diharapkan terwujud antara lain berkat dukungan Sports Science dari perguruan tinggi.

Universitas Indonesia (UI) berinisiatif mengambil peran untuk memberi kontribusi bagi dunia olah raga di Tanah Air berdasarkan kepakaran para akademisinya. Untuk itu, UI dan Komite Olah raga Nasional Indonesia (KONI) Pusat menandatangani Nota Kesepakatan Bersama (NKB) antara kedua belah pihak, Senin (27/2/2023) di KONI, Senayan, Jakarta.

Rektor UI menyampaikan, olah raga memegang peranan penting dan strategis, khususnya pascaperang dunia kedua. Ia melihat pentingnya peran ilmu psikologi, kesehatan, dan sains sebagai strategy games dalam olah raga.

“Yang dilihat itu adalah bagaimana bisa memperbaiki olah gerak, olah psikologi, kesehatan, dan juga sains dalam suatu kemasan yang disebut strategy games. Contohnya adalah The Miracle on Ice atau keajaiban di atas es. Pada 1980, terjadi final di olimpiade hoki es. Ada negara dari blok Barat yang selalu kalah, 10 kali kalah, 3 kali menang. Dalam situasi ini, selain latihan dan pemenuhan gizi, ditunjukkan pula bagaimana psikolog berhasil menanamkan kepercayaan pada timnya, sehingga kemenangan bisa diraih,” ujar Rektor UI Prof Ari Kuncoro.

“Tanpa strategi, olah raga akan sulit menang, jadi sebenarnya ini mind games, ” ujarnya.

Menurut Rektor UI, olah raga menjadi simbol kekuatan suatu negara, plus representasi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Ia menyinggung peran ilmu psikologi, dengan penerapan keilmuannya yang baik, bisa membawa tim yang diprediksi kalah malah berbalik meraih kemenangan.

Sementara itu, KONI Pusat memang bertekad meningkatkan kualitas pembinaan olah raga Indonesia agar melahirkan atlet-atlet berprestasi di level dunia.

“Kita bersepakat untuk bagaimana UI memberikan dukungan kepada KONI Pusat untuk meningkatkan kualitas pembinaan olahraganya, meningkatkan kualitas pelatihan kepada para atlet, sehingga ke depan, atlet-atlet Indonesia bisa memenuhi harapan Rakyat Indonesia. Selama ini kita sudah baik, tapi masih harus bekerja lebih keras,” kata Ketua KONI Pusat Letjen TNI (Purn) Marciano Norman.

Ia optimistis, dukungan Universitas Indonesia pada KONI membawa dampak positif menjadikan olah raga ke depan semakin baik.

“Dengan kerja sama ini mari kita tata kembali character building dan siapkan mental para atlet dengan dukungan psikolog olah raga,” ujar Marciano.

UI

NKB yang ditandatangani keduanya nantinya akan mencakup sejumlah poin, antara lain penyelenggaraan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat; penyelenggaraan kolaborasi riset dan pengembangan sumber daya; penyelenggaraan kegiatan ilmiah, kajian ilmiah, seminar, dan lokakarya; pelatihan, peningkatan dan pengembangan kompetensi sumber daya manusia; serta kegiatan lainnya yang disepakati bersama.

NKB ini selanjutnya diturunkan dalam Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang ditandatangani oleh beberapa fakultas. Untuk praktik belajar lapangan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat di bidang gizi dan keselamatan dan kesehatan kerja (K3), kerja sama dilakukan oleh Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UI dan KONI yang dalam kesempatan itu penandatanganan PKS dilakukan oleh Dekan FKM UI, Prof dr Mondastri Korib Sudaryo MS DSc, serta Sekretaris Jenderal Drs Tb Lukman Djajadikusuma, MEMOS.

Ke depannya, kerja sama keduanya akan mencakup penyelenggaraan program pendidikan, pelatihan dan pendampingan untuk mengembangkan keahlian di bidang gizi olahraga di Indonesia; penelitian untuk mengembangkan ilmu pengetahuan di bidang gizi olahraga; pengembangan dan pengujian teknik, metode, dan prosedur gizi untuk meningkatkan performa dan prestasi olahraga di Indonesia; serta pengembangan kompetensi dan standar praktik gizi olahraga di Indonesia.

Selain itu, di bidang K3 dilaksanakan penyelenggaraan pengembangan, penelitian dan penerapan K3 olahraga yang meliputi penerapan Sistem Manajemen K3 pada atlet dan pengelola olahraga; penerapan keselamatan dan keamanan sarana dan prasarana olahraga (gedung, kantor, peralatan, lapangan, dll.) sesuai dengan peraturan yang berlaku; penerapan manajemen kerumunan (crowd management) pada setiap kegiatan pertandingan; penerapan pencegahan krisis atau keadaan darurat dan penyelamatan penonton, atlet, dan kru untuk kegiatan pertandingan; serta pengembangan inovasi dan media informasi di bidang gizi dan K3 olahraga.

Pada kesempatan itu, UI dan KONI juga menandatangani PKS dengan Ikatan Psikologi Olahraga (IPO) yang diwakili oleh Dekan Fakultas Psikologi UI Dr Bagus Takwin MHum Psikolog; Sekjen KONI Drs Tb Lukman Djajadikusuma MEMOS; dan Ketua IPO Dr Lilik Sudarwati A SPsi MH.

Kerja sama tersebut meliputi pembukaan dan pengembangan Pendidikan Program Magister Psikologi Terapan Peminatan Psikologi Olahraga; pelatihan terkait dengan Psikologi Olahraga; serta penelitian Psikologi Olahraga dan praktik yang bertujuan meningkatkan performa dan prestasi olahraga di Indonesia.

Prof Ari berharap kerja sama antara UI, KONI, dan IPO dapat menjadi babak baru dalam meningkatkan olahraga di Indonesia.

UI

“Kami sangat bangga jika dapat berkontribusi dalam mencapai prestasi Indonesia di bidang olahraga. Melalui kerja sama ini kami punya sumber daya, baik peneliti di bidang olahraga, psikolog, ahli gizi dan nutrisi, engineer, scientist, serta ahli statistik untuk memberi kontibusi nyata dalam pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi seluruh atlet dan pihak-pihak terkait di bawah naungan KONI,” ujar Prof Ari.

Dalam kesempatan itu, dari UI turut hadir Wakil Rektor Bidang SDM dan Aset, Prof Dr Ir Dedi Priadi DEA; Direktur Kerja Sama Dr Toto Pranoto; Direktur Riset dan Pengembangan Munawar Khalil SSi MEngSc PhD; Direktur Direktorat Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Agung Waluyo SKp MSc PhD; Kepala Biro Humas dan KIP Dra Amelita Lusia MSi; Wakil Dekan Bidang Sumber Daya, Ventura dan Administrasi Umum Fakultas Psikologi Dra Herta Napitupulu MM Psikolog; serta jajaran staf. Sementara itu, dari KONI hadir para Wakil Ketua Umum, para Wakil Sekjen, serta para Kepala Bidang.