Wisuda kali ini diikuti oleh 2.278 peserta yang terdiri atas 16 peserta dari Program Diploma, 1.970 peserta dari Program Sarjana, 187 peserta dari Program Sarjana Kelas Internasional, dan 105 peserta dari Program Sarjana Ekstensi.
Dalam prosesi wisuda yang dipimpin oleh Rektor UI Prof Ari Kuncoro SE MA PhD tampak hadir Ketua MPR RI H Bambang Soesatyo selaku wali dari anaknya, Gladys Raditya Sartika, yang merupakan lulusan dari Fakultas Hukum UI. Dalam wawancara singkat, Bambang menyatakan rasa bahagianya atas capaian yang diraih anaknya.
“Sebagai orangtua dari mahasiswa yang hari ini dinyatakan lulus dan diwisuda, tentu terharu dan berbangga hati. Harapan saya, ilmu yang didapat oleh anak saya dan para alumni UI lainnya dapat bermanfaat bagi masyarakat. Saya mendorong putri saya yang lulus hari ini untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan berikutnya,” ujar Bambang.
Dalam kesempatan yang sama, Menpora Kabinet Indonesia Bersatu 2004–2009 H Adhyaksa Dault juga hadir sebagai orangtua dari Fakhira Maryam Putri Adhyaksa yang merupakan lulusan dari Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UI.
Selain Ketua MPR dan mantan Menpora, terlihat pula Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Ivan Yustiavandana, yang juga datang untuk menghadiri wisuda kerabatnya. Adhyaksa mengatakan bahwa ia dan istri juga merupakan alumni UI. Adhyaksa adalah alumni S2 FISIP Jurusan Sosiologi, sedangkan sang istri alumni FKG UI tahun 1986.
“Saya bersyukur anak saya bisa diwisuda sebagai alumni FISIP UI. Mudah-mudahan UI ke depannya bisa melahirkan pemimpin yang bertakwa, jujur, amanah, kemudian bisa merealisasikan ilmunya dan membawa nama baik UI dan bangsa,” kata Adhyaksa.
Harapan mantan Mempora tersebut bukan tanpa sebab. Hal ini karena dari total sekitar dua ribu wisudawan, tercatat sebanyak 1.036 wisudawan lulus dengan predikat Cumlaude. Hocky Yudhiono dari Fakultas Ilmu Komputer (Fasilkom) dan Muhammad Ghithrif Gustomo Putra dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis adalah dua mahasiswa yang berhasil meraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi, yaitu 3,99. Hasil ini dicapai berkat kerja keras keduanya selama menempuh pendidikan di UI.
Semasa kuliah, Hocky tercatat sebagai Juara I Mahasiswa Berprestrasi Fasilkom UI 2022. Ia bersama timnya juga pernah memenangkan kompetisi The International Collegiate Programming Contest (ICPC) Asia Regional Jakarta 2022 sebagai Best National Team. Sejalan dengan itu, Ghithrif yang berasal dari Palu, Sulawesi Tengah, juga pernah mendapat penghargaan The Most Potential Batch 2019 dalam ajang “Penganugerahan Mahasiswa Berprestasi dan FEB UI Awards 2021”.
Ghithrif mengatakan bahwa semua capaian ini tidak terlepas dari dukungan banyak pihak. “IPK 3.99 itu sebenarnya bukan sesuatu yang bisa kita dapatkan sendiri. Itu harus melalui banyak dukungan dari dosen, teman-teman sebagai support system, keluarga, dan tentunya dari kita sendiri yang harus disiplin,” ujar Ghithrif.
Dalam skripsinya, Ghithrif membahas pengaruh bencana alam di Palu, yaitu pengaruh tsunami Palu terhadap kepemilikan asuransi bencana alam. Ia ingin melihat apakah masyarakat di sana semakin sadar setelah terkena bencana. Penelitian ini dilakukan sebagai wujud kontribusi Ghithrif kepada tanah kelahirannya.
“Alumni UI adalah orang-orang pintar, tapi kita lebih membutuhkan orang-orang pintar yang berkolaborasi, bukan berkompetisi. Apapun jalan karier yang teman-teman pilih, semoga itu bisa menjadi jalan rezeki yang juga memberikan kontribusi karena ilmu yang didapat harus dimanfaatkan ke jalan yang benar,” kata Ghithrif.