Aysha Azzahra Bachmimsyah, mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (FKG UI) angkatan 2020, berhasil meraih juara 2 atau Most Outstanding Delegate di Indonesia MUN in World Food Program 2021. Indonesia MUN diselenggarakan UI MUN Club dan puncak acara pengumuman atau awarding night dilaksanakan secara daring pada 6–7 Februari 2021.
Model United Nations (MUN) merupakan konferensi simulasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang mengasah pesertanya untuk memiliki kemampuan menjadi diplomat. Konferensi ini menyediakan wadah bagi delegasi nasional dan internasional, baik di sekolah menengah maupun universitas, untuk terlibat dengan masalah internasional secara diplomatik. Pada konferensi ini dilombakan kemampuan berbahasa Inggris diplomasi, negosiasi, kepemimpinan, pidato impromptu, drafting, dan problem-solving skills.
Aysha baru pertama kali mengikuti lomba internasional yang diikuti oleh 56 peserta. Ia mempresentasikan negara Peru dengan topik “Preventing Hunger Crisis During and After Pandemic”. Menurut Aysha, kompetisi ini cukup menantang karena informasi mengenai Peru yang terbatas dan kurang signifikan pada topik yang dipilihnya.
Pada hari pertama, ia berhasil melewati proses seleksi dan masuk ke babak berikutnya. Aysha berhasil memimpin kelompok dengan 25 peserta untuk mencari solusi yang tepat sesuai dengan topiknya. Pada hari kedua ini, rasa percaya diri Aysha semakin meningkat. Kelompok yang dipimpinnya bertambah menjadi 35 orang. Kemampuan analisis dan negosiasinya pun meningkat, terbukti dengan solusi yang dipaparkan dapat diterima oleh para peserta lainnya.
”Persaingan antarpeserta sangat terasa dalam perlombaan ini, misalnya ada peserta lain yang mencoba berargumentasi untuk menjatuhkan negara saya di hadapan peserta lainnya. Pada akhirnya, saya berhasil menjadi sponsor dan presenter, atau pemimpin pada kelompok besar tersebut. Terima kasih kepada pelatih MUN dan pihak-pihak lainnya yang mendukung saya dalam menjalani perlombaan ini,” ujar Aysha.
Pada saat perlombaan dimulai, partisipan akan diuji pengetahuannya mengenai topik, negara yang mereka representasikan, sistem PBB, dan solusi yang mereka bawakan melalui diskusi dan perdebatan yang muncul pada konferensinya. Partisipan juga harus selalu siap melakukan pidato dalam bahasa Inggris dan berdebat dengan tetap mempertahankan kemampuan diplomasi.
Opini dan solusi yang mereka bawakan juga harus dinegosiasikan kepada partisipan lain yang biasanya berjumlah 30–90 orang. Mereka diharuskan membuat kelompok yang berisikan negara-negara dan memimpin diskusi serta jalannya agenda kelompok tersebut.
“Jika berhasil memimpin sebuah kelompok besar dan memberi pengaruh yang cukup kuat kepada seluruh peserta, kita bisa dijadikan nominasi juara oleh para juri,” kata Aysha.
Indonesia MUN bertujuan untuk memperluas jaringan pesertanya dan untuk mengembangkan keterampilan berbicara di depan umum, negosiasi, dan perancangan hukum untuk meningkatkan komunitas mereka dengan belajar di luar batas ruang kelas. Melalui berbagai kegiatannya, Indonesia MUN berharap dapat meningkatkan semangat MUN dan meningkatkan kemampuan delegasi sebagai calon pemimpin bangsa.