“Pelaksanaan program kerja sama antara Universitas Indonesia (UI) dan McGill University sempat terganggu akibat diberlakukannya status pandemi Covid-19. Kerja sama keduanya baru kembali ditindaklanjuti pada September 2022, setelah terlaksananya European Association of Dental Public Health (EADPH) di Montpellier, Perancis,” ujar drg Nurtami, saat menerima kedatangan tamu dari McGill University, Kanada, di Kampus Depok UI.

Kunjungan McGill University yang dilakukan pada Selasa (9/5) itu dimaksudkan untuk memperluas kerja sama yang sebelumnya telah terjalin di antara kedua universitas. Sebelumnya, kedua belah pihak telah berkolaborasi di bidang riset, dan akan memperluasnya di bidang pendidikan, termasuk untuk program magister dan pertukaran pelajar.

Dalam kesempatan itu, drg. Nurtami menyampaikan bahwa UI dan McGill University telah memiliki kerja sama dalam bentuk International Joint Publication and Research Mobility. Kolaborasi penelitian yang dilakukan oleh drg Melissa Adiatman, PhD dari Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) UI dan Prof Elham Emami dari Faculty of Dental Medicine and Oral, Health Sciences, McGill University, merupakan perwujudan dari MoU yang ditandatangani pada 2020 lalu.

Menurut Principal and Provost and Vice-Principal Academic McGill University, Christopher P Manfredi, potensi kerja sama McGill University dengan UI sangat penting untuk ditinjau terus-menerus. “Kami pernah berkunjung ke UI Kampus Salemba pada Oktober 2019 dan merupakan awal dari kerja sama di antara kedua institusi. Saya berharap kerja sama yang sempat terhenti karena pandemi ini dapat ditinjau dan dilanjutkan kembali di waktu mendatang,” kata Manfredi.

Terkait perluasan kerja sama, Former Chair of the Department of Philosophy McGill University, Philip Buckley, menyampaikan bahwa sebelumnya McGill University telah bekerja sama dengan beberapa perguruan tinggi yang ada di bawah naungan Kementerian Agama. Oleh karena itu, kolaborasi UI dan McGill University menjadi era baru kerja sama antara McGill University dengan perguruan tinggi lainnya di Indonesia.

Pembahasan potensi kerja sama keduanya didahului dengan perkenalan singkat program beasiswa dan kelas internasional di masing-masing universitas. UI secara khusus memaparkan Program Kelas Khusus Internasional (KKI) di FKG UI, sedangkan McGill University mempresentasikan program beasiswa dan kelas internasional secara umum. Dekan FKG UI, drg Nia Ayu Ismaniati Suria, MDSc., SpOrt menekankan perlunya peninjauan lebih lanjut terkait kurikulum yang diajarkan di masing-masing institusi agar poin kerja sama yang disepakati dapat mengakomodasi kepentingan semua pihak.

Meski kolaborasi pendidikan dan penelitian kali ini dikerucutkan di bidang kedokteran gigi, kerja sama juga akan didorong ke bidang ilmu sosial dan humaniora, seperti ilmu politik dan filsafat. Dengan kapasitas Rumpun Ilmu Kesehatan UI yang sudah bereputasi internasional, hal tersebut akan lebih memudahkan kedua pihak untuk memperluas kerja sama hingga ke rumpun ilmu sosial. Reputasi baik yang dimiliki UI mendapatkan pengakuan langsung dari Manfredi. “Kami terbuka menjalin kerja sama dengan universitas bereputasi tinggi dan UI menjadi salah satu pilihan kami,” ujar Manfredi.