Universitas Indonesia (UI) melalui Fakultas Kedokteran (FK) kembali melahirkan inovasi di bidang kesehatan. Kali ini, inovasi yang dikembangkan adalah Neo Microcapiler Digital, yaitu alat kesehatan portable untuk pemeriksaan viskositas atau kekentalan darah yang bermanfaat bagi perkembangan diagnostik penyakit stroke. Alat kesehatan tersebut dikembangkan oleh Staf Pengajar FKUI–Rumah Sakit Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM), Dr dr Al Rasyid, SpS(K), bekerja sama dengan PT Neo Teknologi Global.

Wakil Menteri Kesehatan Republik Indonesia (RI), Prof dr Dante Saksono Harbuwono, SpPDKEMD, PhD, yang hadir pada acara Peluncuran Neo Microcapiler Digital—berlangsung Selasa (10/10), di Aula IMERI FKUI, Jakarta Pusat—menyatakan apresiasi atas inovasi tersebut. Menurutnya, Neo Microcapiler Digital merupakan salah satu jawaban atas tingginya angka impor alat kesehatan di Indonesia. Tingginya angka impor tersebut merupakan masalah utama yang saat ini sedang ditangani oleh pemeritah melalui transformasi sistem kesehatan.

“Kolaborasi dan sinergi antara pemerintah, industri, dan akademisi mulai menunjukkan dampak positif. Tim Inovasi FKUI, Dr dr Al Rasyid, SpS(K), dan PT Neo Teknologi Global sukses memproduksi alat kesehatan yang telah berizin edar dari Kementerian Kesehatan RI. Saya optimis alat ini akan membawa perubahan di bidang pelayanan kesehatan, khususnya untuk penanganan stroke,” ujar Prof Dante.

Penciptaan inovasi Neo Microcapiler Digital dilatarbelakangi oleh tingginya angka kematian akibat penyakit stroke. Dr dr Al Rasyid menyebutkan bahwa kini, penyakit stroke menjadi penyebab kematian kedua setelah penyakit jantung dan menjadi penyebab kecacatan utama di Indonesia. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, kejadian stroke di Indonesia meningkat setiap tahunnya.

Sementara itu, data dari Indonesian Stroke Registry pada 2012 hingga 2014 memperlihatkan kejadian stroke iskemik atau sumbatan (67 persen) lebih banyak dibandingkan stroke hemoragik atau pendarahan (33 persen). Oleh sebab itu, deteksi peningkatan kekentalan darah (hiperviskositas) menentukan keberhasilan tatalaksana pada pasien stroke iskemik akut. Hal ini karena hiperviskositas berperan dalam perluasan infark yang menyebabkan peningkatan morbiditas dan mortalitas pasien jika tidak ditatalaksana dengan cepat dan tepat.

Selain untuk penanganan pasien stroke akut, pemeriksaan viskositas darah juga dilakukan pada orang sehat sebagai bentuk screening. Jika ditemukan kondisi hiperviskositas darah pada orang sehat yang memiliki faktor risiko stroke, dokter dapat memberikan penanganan untuk mencegah terjadinya stroke, baik tatalaksana melalui obat maupun non-obat.

 

Saat ini, untuk mengukur viskositas darah, digunakan alat Brookfield LV-DV III. Akan tetapi, pemeriksaan dengan alat ini memerlukan waktu yang lama dalam hitungan hari. Selain itu, penggunaannya tidak mudah dan mahal, serta hanya tersedia di laboratorium besar atau rumah sakit tertentu.

Untuk menjawab kebutuhan tersebut, Neo Microcapiler Digital hadir dengan beberapa kelebihan. Alat ini berbentuk portable dan memiliki desain yang ergonomis dengan varian warna yang modern. Harganya lebih terjangkau dibandingkan alat sejenis. Dari segi fungsi, alat ini memiliki tingkat presisi dan akurasi yang tinggi dengan hasil pemeriksaan yang dapat diperoleh dalam waktu cepat. “Dengan Neo Microcapiler Digital, pemeriksaan viskositas plasma atau whole blood tidak terpengaruh oleh kekeruhan akibat faktor hemolisis atau kemerahan pada plasma, ikterus atau kekuningan, dan lipemik dari trigliserida. Akibatnya, tidak ada gangguan pada pembacaan hasil viskositas darah. Hal ini menjadikan pemeriksaan lebih presisi dengan akurasi yang baik serta hasil yang didapat lebih cepat hanya dalam hitungan detik,” ujar Dr dr Al Rasyid.

Neo Microcapiler Digital diteliti oleh Dr dr Al Rasyid sejak 1997 dan telah dipublikasi di berbagai jurnal nasional dan internasional. Alat tersebut terus dikembangkan hingga memiliki sensitivitas dan spesifisitas yang baik dibandingkan dengan alat gold standard.

Dengan berbagai kelebihan yang ditawarkan, alat inovasi ini diharapkan dapat membantu klinik, laboratorium, puskesmas, dan rumah sakit dalam proses diagnosis dengan mendeteksi lebih awal kemungkinan terjadinya stroke, bahkan memonitor perjalanan penyakit tersebut. “Tentunya melalui inovasi ini, semoga dunia kedokteran khususnya di bidang neurovascular dapat semakin dimudahkan dalam memberikan pelayanan terbaik bagi pasien stroke maupun pasien yang memiliki faktor risiko terkena stroke,” ujar Dr dr Al Rasyid.

Atas peluncuran alat inovasi ini, Dekan FKUI, Prof Dr dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, mengatakan, “Saya berharap produk inovasi yang dihasilkan oleh Dokter Al Rasyid yang bekerja sama dengan PT Neo Teknologi Global dapat memiliki dampak yang luar biasa karena berguna untuk mendeteksi risiko stroke. Saat ini, stroke merupakan salah satu penyakit yang menjadi perhatian Kementerian Kesehatan. Jadi, ini sejalan dengan yang tengah diperjuangkan dan mudah-mudahan produk ini dapat diterima di pasar.”