Dosen Program Studi Pariwisata Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia (UI) Dr Diaz Pranita MM, mengatakan, jenis wisata minat khusus semakin digandrungi masyarakat, khususnya saat pandemi Covid-19 ini.
Menurut Diaz, setidaknya terdapat sembilan wisata minat khusus yang memiliki potensi dikembangkan dengan tetap memenuhi aspek protokol kesehatan, yaitu wisata perdesaan, wisata pendakian gunung dan olahraga paralayang, wisata olahraga maraton, wisata bahari kapal layar (yachting) dan selam (diving), wisata olahraga arung jeram, wisata gua dan paramotor, ekowisata, wisata hantu, dan wisata milenial (youth tourism), serta wisata relawan (voluntourism).
Jenis wisata tersebut akan memberi dampak lebih signifikan untuk ekonomi nasional dan masyarakat dibandingkan dengan wisata massal, sehingga mendukung program Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Ia juga merekomendasikan, untuk memberikan pengalaman wisata yang lebih baik, aman, dan terjaga keberlanjutannya, para pelaku wisata perlu memenuhi sejumlah aspek yaitu membatasi jumlah peserta, mempertimbangkan daya dukung dan kelestarian lingkungan, perencanaan secara detail, memberi dampak langsung kepada masyarakat, serta mendukung penciptaan citra positif pariwisata Indonesia.
Pandangannya tersebut disampaikan dalam seminar daring bertajuk Tourism E-talk Series dengan tema umum “Wisata Minat Khusus dan Olahraga” yang diselenggarakan sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat (pengmas), setiap Sabtu, sejak 17 Oktober hingga 21 November 2020. Kegiatan ini diikuti pelaku usaha wisata, ratusan mahasiswa, dan masyarakat umum dari seluruh Indonesia.
Diaz mengatakan, pandemi Covid-19 telah menyebabkan pergeseran dari paradigma safety first menjadi healthy first. Para pengusaha wisata minat khusus juga harus memenuhi protokol kesehatan agar meningkatkan kepercayaan dan memberi jaminan kesehatan dan kenyamanan pada wisatawan.
Pada kesempatan tersebut, Diaz juga mengundang para pakar untuk memberikan edukasi terkait pengembangan wisata minat khusus dan olahraga di Indonesia. Dengan demikian, diharapkan kegiatan ini dapat memberi wawasan kepada mahasiswa dan masyarakat Indonesia secara umum mengenai tahap normalisasi pandemi Covid-19 di dunia wisata minat khusus.
Para pakar yang diundang dalam seminar pariwisata tersebut adalah Ghifari Y Masyhari, Bima Saskuandra, Gendon Subandono, Ndang Mawardi, Riena Tambunan, Raymond T Lesmana, Bayu Wardoyo, Amalia Yunita Alkantana, Cahyo Alkantana, Wiwik Mahdayani, Teguh Amor Patria, Satya Winnie, dan Jonathan Thamrin.
“Para tenaga ahli yang menjadi narasumber ini sebagian besar terlibat dalam penyusunan Panduan Kebersihan, Kesehatan, Keselamatan, dan Kelestarian Lingkungan dengan label I Do Care di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif,” kata Diaz.