M Husseyn Umar SH FCBArb FCIArb, penulis syair lagu “Genderang UI”, wafat pada usia 89 tahun, Senin (21/9/2020), di Jakarta. Alumnus Fakultas Hukum UI ini lahir pada 21 Januari 1931.

Para mahasiswa maupun alumni UI tentu mengetahui dan pernah menyanyikan lagu tersebut. Sebab, “Genderang UI” merupakan Mars UI yang selalu dikumandangkan dan diperdengarkan dalam upacara penyambutan mahasiswa baru dan pelepasan wisudawan UI di Gedung Balairung UI, Kampus Depok.

Segenap pimpinan Universitas Indonesia (UI), sivitas akademika, serta warga UI mengucapkan turut berdukacita atas kepergian M Husseyn Umar SH FCBArb FCIArb. Ia merupakan advokat senior, penulis, dan penyair.

Dalam suatu kesempatan ketika diwawancarai oleh tim redaksi Majalah Alumni UI edisi Juli–September 2013, Husseyn bercerita tentang minatnya pada sastra dan menulis. Minat itu timbul saat ia duduk di bangku sekolah di Pangkal Pinang, Bangka.

Husseyn terpesona pada puisi-puisi penyair Belanda angkatan 1880 atau yang populer di dunia sastra sebagai de tachtiger. Ia mengaku sangat beruntung karena pada masanya dulu, sistem pengajaran mulai dari SD mewajibkan siswa banyak membaca dan menceritakannya kembali dalam bentuk tulisan.

Kecintaannya akan menulis terus berlanjut hingga ke perguruan tinggi. Katanya, saat di bangku kuliah ia makin gencar menulis. Artikel dan tulisannya muncul di berbagai koran kampus, seperti Koran Mahasiswa terbitan UI. Husseyn juga aktif di organisasi Ikatan Wartawan Mahasiswa dan Persatuan Pers Mahasiswa Indonesia. Setelah terjun ke masyarakat, Husseyn Umar tidak berhenti menulis.

Ia tetap melanjutkan menulis untuk menuangkan pemikirannya akan dunia peradilan dan hukum di Indonesia melalui buku-bukunya, dalam bentuk puisi, maupun prosa.

(kika) Alm Husseyn Umar bersama AG Sudibyo (Foto: dok. Yugo K Isal – Fasilkom UI).

Salah seorang dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP UI), Dr AG Sudibyo yang akrab disapa Mas Dibyo, menyampaikan rasa bela sungkawa atas berpulangnya Husseyn Umar. Dibyo mengatakan, “Setiap pertama kali mengajarkan lagu ini kepada mahasiswa baru, saya selalu mengatakan kepada mereka bahwa lagu ini merupakan jiwa setiap anak UI. Lagu ini akan selalu relevan dengan perkembangan zaman.”

Selama 37 tahun berturut-turut, lanjut Dibyo, ia mengajarkan lagu ini kepada mahasiswa baru UI sejak 1983. Namun, rasanya maknanya tidak ada yang berubah sampai sekarang. “Selamat jalan Pak Husseyn Umar lagu ciptaanmu ini akan selalu bergema di kampus UI dan akan selalu menjadi inspirasi bagi setiap mahasiswa UI.”

Universitas Indonesia; Universitas kami; Ibukota Negara; Pusat ilmu budaya bangsa; Kami mahasiswa; Pengabdi cita; Ngejar ilmu pekerti luhur; Tuk nusa dan bangsa. S’mangat lincah gembira; Sadar kan tugas mulia; Bersatu dalam karya; Mahasiswa. Universitas Indonesia; Perlambang cita; Berdasarkan Pancasila; Dasar Negara; Kobarkan semangat kita; Demi Ampera.

Lagu “Genderang UI” selalu dikumandangkan oleh sivitas akademika UI. Pesan yang terkandung dalam lirik tersebut akan terus membakar semangat mahasiswa UI sebagai pemuda Indonesia, tumpuan harapan negeri. Selamat jalan, Husseyn Umar!