Sebagai upaya meningkatkan kreativitas guru untuk ikut serta mengedukasi siswa tentang protokol kesehatan Covid-19, Tim Pengabdian Masyarakat dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) menyelenggarakan kompetisi Pahlawan Perjuangan Covid-19. Tujuannya, mencari guru yang kreatif dalam menyampaikan materi tentang pandemi yang mewabah di seluruh dunia dan mendokumentasikannya dalam video.
Ketua Tim Pengmas FKUI Dr dr Aria Kekalih MTI yang juga pengajar di FKUI menjelaskan, kompetisi ini merupakan penutup dari rangkaian webinar tentang pelatihan dan pendampingan secara daring kepada guru untuk mampu secara mandiri membuat video yang edukatif dan menarik. Mereka menampilkan kesungguhan dalam mendokumentasi kegiatan serta merangkum materi dalam video yang menarik, sehingga dapat dicontoh guru lainnya.
Berdasarkan hasil riset yang pernah dipresentasikan Aria bersama Tim Sinergi Mahadata UI Tanggap Covid-19 pada 21 Desember 2020, peran guru sangat penting dalam menyampaikan materi tentang Covid-19 kepada murid, sesama guru, bahkan orangtua agar selalu disiplin menerapkan 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan) dan menghindari 3R (ruangan tertutup tanpa ventilasi, rumpi-rumpi jarak dekat, dan ramai-ramai dalam kerumunan).
Unit e-learning IMERI-FKUI secara intensif melakukan pendampingan kepada guru dalam pembuatan video bekerja sama dengan Assyarif Edukasi Konsula, sebuah institusi konsultan pendidikan. Kegiatan ini terselenggara atas dukungan hibah dari Direktorat Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat UI (DPPM UI).
Sebelum sosialisasi kompetisi, kegiatan dimulai dari Juli sampai November berupa serial webinar I-III berisikan materi persiapan guru dan orangtua murid untuk pembelajaran daring dalam kondisi pandemi yang dipandu narasumber dari spesialis anak Prof Dr dr Rini Sekartini SpA(K), ahli psikiatri dr Kusuma Minayati SpKJ, ahli edukasi masyarakat dari kedokteran komunitas dr Dewi Friska MKK, serta beberapa narasumber psikolog.
Materi yang disampaikan terkait bagaimana disiplin protokol Covid-19 di sekolah dalam kondisi daring dan luring, serta bagaimana menjaga kesehatan mental anak murid dan orangtua. Peserta kegiatan mencakup seluruh Indonesia meliputi Banda Aceh; Pontianak; Jakarta; Surabaya; Palu; Dompu, Nusa Tenggara; bahkan Jayapura.
Setelah berkompetisi dengan berbagai sekolah di Indonesia, guru SD Tunas Iblam Depok Dwi Yulianti terpilih sebagai pemenang guru Pahlawan Perjuangan Covid-19. Dwi memenangkan kompetisi ini karena mampu mengemas video kreatif berisi memeragakan pengajaran daring yang menarik perhatian siswa dengan menyisipkan materi edukasi Covid-19.
Lebih dari itu, guru pemenang juga mampu menerapkan kegiatan bersama murid dan orangtuanya untuk membuat video edukasi menarik yang dipasang di media sosial sehingga mengingatkan orang-orang terdekatnya. Pengumuman pemenang dilakukan pada webinar Jurus Jitu III yang bertajuk “Kegiatan Belajar Tatap Muka di Kelas: Seberapa Siapkah Kita?” di awal Desember 2020 sekaligus memperingati Hari Guru Nasional.
Hal yang sama juga dilakukan pemenang kedua, Sisilianti Sulaiman dari SMP Al-Azhar 48 Cibinong. Ia adalah guru mata pelajaran Informatika yang menyisipkan materi pencegahan Covid-19 dalam pelajaran membuat poster secara daring.
Pemenang ketiga, Asmah Sumiati dari SD Negeri 1 Tambak di Kerau, Kalimantan Selatan, tetap dapat menunjukkan video kreatif upayanya menciptakan suasana belajar seoptimal mungkin bagi siswanya, baik dalam kondisi daring maupun luring, melalui lembar aktivitas siswa di rumah.
Melalui kegiatan ini, diharapkan guru-guru pemenang dapat menginspirasi siswa, sesama guru lingkungan sekolah, dan orangtua murid untuk tetap waspada dalam antisipasi semester sekolah pada 2021. Terutama setelah Mendikbud mengizinkan kegiatan belajar tatap muka pada 2021 apabila kondisi memungkinkan.
Cuplikan terbaik dari video guru pemenang beserta dokumentasi kegiatan webinar dapat dilihat di Youtube e-learning IMERI-FKUI. Ini diharapkan dapat menjadi contoh guru-guru di seluruh Indonesia.