Literasi mengenai asuransi di Indonesia saat ini masih terbilang rendah. Berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 2022, literasi pada sektor perasuransian masih berada di bawah literasi sektor perbankan, yakni pada level 31,72 persen. Sementara literasi perbankan mencapai 49,93 persen.

Permasalahan tersebut menjadi perhatian utama program studi Administrasi Asuransi dan Aktuaria, Program Pendidikan Vokasi, Universitas Indonesia (UI). Bersamaan dengan menyambut Bulan Inklusi Keuangan yang diperingati pada bulan Oktober setiap tahunnya dan Hari Asuransi pada 18 Oktober, program studi (prodi) Administrasi Asuransi dan Aktuaria mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat (pengmas) bertajuk Insurance Goes to School (IGtS).

Tim pengabdi diketuai oleh Ketua Prodi Administrasi Asuransi dan Aktuaria, Yulial Hikmah, SSi, MSi, bersama 40 mahasiswa prodi Administrasi Asuransi dan Aktuaria. Tim pengabdi mendatangi enam Sekolah Menengah Atas (SMA) di Jakarta dan sekitarnya sepanjang bulan Oktober 2023 untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman siswa terkait pengelolaan keuangan.

Program IGtS dilaksanakan di SMAN 13 Jakarta pada 9 Oktober 2023; SMAN 4 Cibinong pada 16 Oktober 2023; SMAN 65 Jakarta pada 18 Oktober 2023; SMAN 29 Jakarta pada 23 Oktober 2023; SMAN 54 Jakarta pada 25 Oktober 2023; dan SMA Tugu Ibu 1 Depok pada 27 Oktober 2023.

Yulial mengatakan bahwa kegiatan IGtS meliputi penyampaian materi tentang manfaat menabung dan investasi, pengenalan jenis-jenis lembaga keuangan, cara membuat anggaran pribadi, dan lainlain. “Kami berupaya untuk mengajak siswa-siswi SMA untuk mengenal pengelolaan keuangan dengan baik sejak dini. Selain itu, kami juga mengajarkan siswa SMA untuk membuat anggaran pribadi sederhana, seperti catatan pemasukan dan pengeluaran, serta cara mengevaluasi kondisi kesehatan keuangan mereka masing-masing,” ujar Yulial.

Melalui pengetahuan keuangan dan asuransi yang diberikan, siswa-siswi SMA tersebut diharapkan dapat memahami serta menggunakan produk dan layanan keuangan sesuai dengan kebutuhan. Selain itu, mereka juga dibekali kemampuan membuat rencana keuangan yang baik, bertanggung jawab atas keputusan keuangan yang diambil, serta menghindari investasi pada kegiatan yang menggunakan instrumen keuangan ilegal.

Syifa Aulia Azhim, siswa SMAN 13 Jakarta, mengatakan bahwa kegiatan pengmas tersebut memberikan wawasan baru untuknya. “Sebagai siswa SMA yang belum memahami pengelolaan keuangan, kegiatan IGtS ini banyak membantu saya mempersiapkan diri dalam merencanakan keuangan ke depannya. Selain itu, kami juga diajak mengenal berbagai produk dan layanan asuransi, serta fungsi jangka pendek dan panjang dari asuransi tersebut,” kata Syifa.

Vokasi UI percaya bahwa guna mencapai pembangunan berkelanjutan yang mampu menjaga stabilitas perekonomian secara menyeluruh, diperlukan campur tangan dari berbagai pihak, termasuk dari bidang pendidikan. Direktur Program Pendidikan Vokasi UI, Padang Wicaksono, SE, PhD, menyatakan bahwa prodi Administrasi Asuransi dan Aktuaria terus menciptakan tenaga ahli yang kompeten dalam industri perasuransian.

Ia mengatakan, “Salah satu capaian prodi Administrasi Asuransi dan Aktuaria adalah mengedukasi masyarakat terkait pentingnya literasi keuangan dan asuransi. Adanya program pengmas seperti ini merupakan salah satu bentuk upaya pencapaian visi tersebut. Selain itu, pelibatan mahasiswa di dalamnya juga memberikan pengalaman bagi mereka sebelum terjun ke dunia industri perasuransian.”