Literasi dan edukasi mengenai materi pelajaran –seperti mikroorganisme–diperlukan agar siswa dapat memahami ukuran, peranan, dan keberadaan mikroorganisme tersebut. Oleh sebab itu, sejumlah dosen dan tenaga kependidikan dari Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Universitas Indonesia (UI), tergerak menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (pengmas) yang merupakan salah satu pilar tridharma perguruan tinggi. Hadir pada kegiatan yang dilaksanakan di Pondok Pesantren AlMuhajirin, Purwakarta, Jawa Barat, pada Senin (14/8) antara lain tim pengmas yang diketuai Afiatry Putrika, MSi dan tim mitra UI, yakni dari Yayasan Pandu Cendikia dan Bluebird Group.

Tim pengmas memberikan pendalaman komprehensif tentang ilmu hayati bagi siswa Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Muhajirin guna meningkatkan kepedulian para siswa terhadap keanekaragaman hayati di lingkungan mereka melalui eksplorasi lingkungan sekitar, pengenalan mikroorganisme, hingga pelatihan menulis karya ilmiah. Kegiatan dibagi menjadi tiga kelompok berdasarkan tingkat pendidikan yaitu SD, SMP, dan SMA. Ketiga kelompok ini kemudian diberikan kegiatan yang telah disesuaikan dengan analisis kebutuhan pada masing-masing tingkat pendidikannya.

Menurut Afi, pada siswa tingkat SMA lebih membutuhkan pelatihan menulis karya ilmiah yang baik, sehingga dapat diikutsertakan dalam lomba karya ilmiah seperti Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI). Ia dan tim memberikan materi tentang struktur penulisan ilmiah dan tips menghindari plagiarisme kepada guru dan siswa. “Selain penulisan karya ilmiah, siswa SMA juga diajak untuk mengenal kehidupan kampus sebagai persiapan mereka untuk menghadapi kuliah setelah lulus SMA,” ujar Afi.

Sementara itu untuk siswa tingkat SMP, kegiatan yang diberikan yaitu mengenal keanekaragaman mikroorganisme di sekitar mereka melalui pengamatan sederhana dengan metode Science Kit. Pengamatan dilakukan menggunakan bantuan mikroskop dan preparat awetan beberapa jenis mikroorganisme. Dengan kegiatan ini diharapkan siswa SMP mendapatkan pengetahuan dan ide untuk memanfaatkan mikroorganisme tersebut.

Selain itu, siswa juga dapat mengenal secara langsung mikroorganisme yang memiliki manfaat untuk diolah sebagai kebutuhan pangan, seperti jamur tempe (Rhizopus Orizae), dan alga yang merupakan bahan baku agar-agar (Eucheuma Spinosum). Bagi siswa yang masih di tingkat SD, kegiatan ini memberi pengalaman untuk mengenal ekosistem di sekitar sekolah berdasarkan parameter biotik dan abiotiknya dengan menggunakan teropong dan alat pengukur kualitas air. Mereka diharapkan dapat menjaga kebersihan dan keseimbangan eksosistem sejak dini.

Ketua Departemen Biologi FMIPA UI Anom Bowolaksono, PhD, mengatakan, “Departemen Biologi FMIPA UI melalui kegiatan tridharma yang bermutu dan relevan, senantiasa mengembangkan dan menyebarkanluaskan ilmu pengetahuan dan teknologi kepada masyarakat luas, khususnya pelajar sekolah dasar dan menengah yang merupakan generasi masa depan. Hal ini dilakukan sebagai upaya meningkatkan pengetahuan mereka tentang ilmu hayati dan memupuk kecintaan pada lingkungan sejak usia dini.” Ia menambahkan, generasi mendatang diharapkan dapat mengelola alam secara bijak dan berkelanjutan demi terjaganya keseimbangan alam.

Pimpinan Ponpes Al-Muhajirin Purwakarta, KH Dr Abun Bunyamin, MA, memberi apresiasi atas upaya yang dilakukan UI. Dalam sambutannya, ia menyampaikan pentingnya sains bagi kehidupan, terutama bidang biologi. Menurutnya, sains merupakan ilmu pengetahuan yang mengandung tanda-tanda kebesaran Allah SWT yang memberikan banyak manfaat bagi keberlangsungan hidup manusia.

”Mempelajari sains itu sangat penting, terutama biologi. Tanpa memahami sains, bagaimana mungkin kita dapat memahami alam semesta yang sangat luas ini untuk melihat kebesaran Allah SWT,” ujarnya. Ia berharap agar kolaborasi edukatif sejenis dapat berjalan terus dengan sekolah-sekolah di bawah pengelolaan yayasan Al-Muhajirin. Pasalnya, kegiatan ini mampu memotivasi para siswa dan guru dalam meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi.

”Dengan adanya kegiatan pengmas ini semoga para siswa serta guru-guru di Ponpes ini semakin bersemangat dalam meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi sepanjang hayat,” katanya lagi.