Universitas Indonesia (UI) menerima kunjungan Universitas Udayana (UNUD) guna studi banding terkait pengukuran Indikator Kinerja Utama (IKU) dan pemeringkatan universitas. Kunjungan yang diadakan pada Kamis (22/6), di Ruang Rapat A Lantai 2, Gedung Pusat Administrasi, Kampus UI Depok, ini diterima secara langsung oleh Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi UI, drg Nurtami, PhD, Sp,OF(K).

Dalam sambutannya, drg Nurtami menyampaikan bahwa pemeringkatan adalah continuous improvement. Menurutnya, fokus UI saat ini adalah mengukur bagaimana kinerja dari berbagai kegiatan dan program dapat memberikan impact. Jika terlalu mengacu pada parameter IKU atau pada pemeringkatan, universitas akan kehilangan kekhasan dan keunggulan. “Prinsip dari keberhasilan dan pemeringkatan adalah gotong royong. Strategi pemeringkatan dan pelaporan IKU di UI adalah memaksimalkan pengerjaan di semua IKU. Bisa saja setiap universitas memiliki strategi yang berbeda dalam pelaporan IKU,” ujar drg Nurtami.

Dalam kunjungannya, Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerjasama & Informasi UNUD, Prof Dr dr I Putu Gede Adiatmika, MKes, mengatakan bahwa selain belajar tentang IKU dan pemeringkatan, pihak UNUD juga ingin belajar mengenai pengelolaan sumber daya manusia di UI. “Kami ingin belajar kepada UI, karena sebagai lembaga pendidikan, UI sudah berada pada tahap organisasi yang sangat matang,” kata Prof I Putu.

Pada kesempatan itu, kedua universitas melakukan diskusi terkait strategi dan capaian IKU. Ada delapan IKU yang dibahas pada pertemuan tersebut, yaitu IKU 1 (lulusan mendapat pekerjaan yang layak), IKU 2 (mahasiswa mendapat pengalaman di luar kampus), IKU 3 (dosen berkegiatan di luar kampus), IKU 4 (praktisi mengajar di dalam kampus), IKU 5 (hasil kerja dosen digunakan oleh masyarakat atau mendapat rekognisi internasional), IKU 6 (program studi bekerja sama dengan mitra kelas dunia), IKU 7 (kelas yang kolaboratif dan partisipatif), serta IKU 8 (program studi berstandar internasional).

Masing-masing direktorat pengampu memaparkan strategi dan capaian IKU di UI. Strategi pelaksanaan IKU 1 dilakukan melalui realisasi alur kerja tracer study. Diseminasi dan pelaporan hasil dari tracer study tidak terbatas pada pemenuhan syarat akreditasi. Sementara itu, terkait IKU 3 dan 4, UI menerapkan strategi individu dan unit untuk menjaga kualitas IKU dosen. Strategi individu dilakukan melalui diseminasi self-service dengan aplikasi Sister; implementasi beban kerja dosen; serta mengingatkan dosen untuk memperbaharui data. Adapun strategi unit dilakukan dengan menyiapkan komparasi data dosen dan monitoring berkala atas pembaharuan data dosen di lingkungan UI.

Untuk IKU 6, UI senantiasa mendorong adanya kerja sama dengan mitra dalam dan luar negeri. Setiap tahunnya, UI memiliki rata-rata 85 Memorandum of Understanding (MoU), 271 Memorandung of Agreement (MoA), dan 126 kerja sama dengan mitra luar negeri. Strategi kerja sama ini dilaksanakan melalui inisiasi penyusunan MoU dengan pihak mitra melalui program roadshow for initiative and strategic engagement dan koordinasi dengan pihak fakultas untuk
mengevaluasi capaian kerja sama yang telah terjalin. Ini dilakukan untuk mencapai kualitas pendidikan UI yang bertaraf internasional.

Diskusi IKU universitas ini dihadiri oleh perwakilan dari UI, antara lain Direktur Direktorat Pengembangan Karir Lulusan dan Hubungan Alumni UI, Ir Ahmad Syafiq, MSc, PhD; Direktur Administrasi, Data dan Pengelolaan Produk Riset dan Inovasi UI, Suminto, SSos, MSi; Direktur Pendidikan, Dr Ir Anak Agung Putri Ratna, MEng; Kepala Badan Penjaminan Mutu Akademik, Prof Sri Hartati D Reksodiputro, PhD; dan jajarannya. Sementara itu, dari pihak UNUD turut
hadir perwakilan dari Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu, International Advisory Board, serta Kantor Urusan Internasional.