Sebagai bagian dari program “Sehat Lawan Covid-19”, tim pengabdian masyarakat (pengmas) multidisiplin 2020 Fakultas Farmasi, Universitas Indonesia (FFUI), kembali menggelar rangkaian seminar, kegiatan berkala selama empat tahun terakhir. Tahun ini, tema yang diangkat, “Tinjauan Kesehatan Mental di Masa Pandemi Covid-19”.

Narasumber yang hadir dari bidang psikologi, yakni Dini Rahma Bintari SPsi MPsi PhD, pengajar Fakultas Psikologi UI. Seminar daring yang diadakan pada Sabtu (7/11/2020) dapat disaksikan kembali di laman youtube berikut.

Selain menyajikan paparan mengenai upaya menjaga kesehatan mental di tengah masa pandemi, tim pengmas multidisiplin FFUI menyediakan layanan konsultasi psikolog gratis bagi peserta yang membutuhkan intervensi pada tahap lebih lanjut. Seminar daring ini membahas aspek kesehatan mental, termasuk cara menjaga kesehatan mental pada masa pandemi serta gejala yang harus diwaspadai terkait kesehatan mental.

Dini Rahma Bintari, S.Psi., M.Psi., Ph.D saat menyampaikan paparan (1)
Dini Rahma Bintari, S.Psi., M.Psi., Ph.D saat menyampaikan paparan

Menurut Dini, kesehatan mental adalah keadaan sejahtera setiap individu dengan menyadari potensi yang dimilikinya, di antaranya ditandai dengan kemampuan untuk bekerja secara produktif. Kesehatan mental ini memiliki hubungan erat dengan kesehatan tubuh, termasuk dalam hal imunitas.

Ia menjelaskan, dengan adanya perubahan dalam cara berkehidupan pada masa pandemi Covid-19, dimungkinkan menimbulkan pengaruh pada kesehatan mental, di antaranya meningkatnya rasa bosan, kecemasan, maupun kelelahan fisik, terutama bagi tenaga kesehatan.

“Gejala kesehatan mental yang perlu diperhatikan, seperti cemas, sulit tidur, lebih mudah marah, terus-menerus mencari berita yang negatif, sakit perut berlebihan, berpikiran negatif, tidak bisa bekerja atau belajar dengan baik, sukar tersenyum, dan menarik diri dari lingkungan, merupakan tanda-tanda terjadinya stres psikologis,” jelas Dini.

Ia menerangkan tentang upaya menjaga kesehatan mental, yaitu adanya kesadaran terhadap potensi diri dan sekitar. “Banyak bersyukur, berolahraga, mengonsumsi makanan yang sehat, memenuhi kebutuhan tidur dengan baik, mencoba hal baru. Selain itu, hal yang dapat dilakukan untuk menunjang kesehatan mental adalah dengan mengatasi tekanan hidup, yakni dengan menerima perasaan yang ada, menerima kondisi, dan mengelola perasaan tersebut untuk menjadi lebih positif dan menyadari bahwa ini memang bukan situasi yang normal.”

Dini menambahkan, kesehatan mental dapat ditingkatkan dengan saling mendukung satu sama lain, bekerja secara produktif, melakukan hobi yang produktif seperti memasak, berkebun, mencari peluang ekonomi, ikut berkontribusi pada komunitas, berkegiatan sosial, dan menyebarkan informasi positif kepada masyarakat.

Ketua Tim Pengmas Multidisiplin FFUI Prof Dr Berna Elya MSi Apt (Guru Besar FFUI) mengungkapkan, antusiasme masyarakat sangat tinggi atas program pengmas ini. Sebanyak 800 peserta menyaksikan melalui live streaming Youtube FFUI dan 100 peserta mengikuti secara virtual melalui Zoom. Peserta tidak hanya berasal dari Indonesia, tetapi juga Malaysia.

“Kami berharap masyarakat dapat teredukasi secara mendalam, memadai, dengan landasan dasar ilmiah, dan dapat dipercaya karena bersumber dari pakar masing-masing bidang. Selain itu, kami juga mengemas seminar dengan bahasa yang lebih mudah dipahami dan tampilan yang lebih menarik bagi masyarakat. Kami juga mengajukan solusi ilmiah program sehat dan mudah diaplikasikan pada masyarakat,” kata Prof Berna.