Akademisi dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI), Dr Rambat Lupiyoadi beserta tim, terjun langsung memberikan pelatihan, penyaluran dana, dan pendampingan usaha kepada lebih dari 100 pelaku usaha mikro yang tersebar di Provinsi Banten. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya staf pengajar UI dalam menjalankan pengabdian dan pemberdayaan masyarakat (PPM) yang terdampak pandemi Covid-19.

Seluruh rangkaian kegiatan berlangsung mulai Oktober hingga Desember 2020. Peresmian program tersebut dilakukan pada 3 Oktober 2020, oleh Sekretaris Daerah Provinsi Banten Al Muktabar dan Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Provinsi Banten Prof Dr dr Neng Tine Kartinah MKes.

Pada kesempatan itu, Rambat dan tim menyalurkan dukungan dana untuk pemulihan usaha, senilai Rp 1.000.000 per usaha per pedagang mikro. Para pedagang ini juga menerima pelatihan sebanyak 12 sesi dengan menekankan pada materi literasi dan pengelolaan keuangan, kewirausahaan, perbaikan merek dan kemasan, serta pemasaran daring/digital dengan memanfaatkan media sosial dan marketplace yang ada.

Sejumlah pelaku usaha mikro yang memperoleh pendampingan adalah yang berasal dari Pamulang, Serang, dan sekitarnya. Mereka merupakan pedagang keliling, bakul jamu, pedagang es dawet, nasi goreng, tahu, gado-gado, jajanan sekolah, pedagang ATK, dan pedagang sembako. Berbeda dengan Pamulang, untuk wilayah Serang banyak menyasar pelaku usaha mikro sektor makanan minuman, seperti pengusaha yoghurt, rengginang, katering sekolah, snack, kue kering, zuppa soup, keripik singkong, keripik pisang, dan berbagai produk makanan beku rumahan.

Menurut Rambat, pandemi Covid-19 memberikan dampak buruk bagi para pelaku usaha mikro yang sebagian besar pedagang harian, sehingga membuat mereka terpaksa menghentikan usahanya. Tim PPM UI tergerak atas kondisi tersebut, dan terjun langsung melakukan kegiatan pendampingan guna pemulihan dan penyelamatan usaha mikro.

“Tidak sedikit di antara mereka adalah perempuan yang merupakan tulang punggung keluarga yang terjerat rentenir,” ujar Rambat yang juga merupakan Dosen Kewirausahaan dan Manajemen Pemasaran di FEB UI.

Pembukaan Program Pendampingan Usaha Mikro Provinsi Banten. Dibuka oleh Dr. Al Muktabar, Sekwilda Banten

Saat pelatihan, Rambat juga menggandeng dosen dan praktisi dari Vokasi UI, Hardika Widi Satria SHum MSi, dan Naldo MSi untuk pemaparan materi. Rambat menuturkan, “Kami melakukan penyesuaian dalam penyampaian materi, mengikuti karakteristik peserta. Pada kegiatan di Pamulang kami langsung terjun ke kampung dan memberikan beberapa kali pelatihan untuk memotivasi pelaku usaha, bagaimana pengelolaan, literasi keuangan, dan adaptasi usaha di masa pandemi.”

Untuk Serang dan sekitarnya, lanjut Rambat, timnya melakukan pelatihan dan pendampingan usaha secara daring melalui media Zoom Meeting. Selain itu, mereka menyediakan mentor lokal untuk mendampingi pengelolaan dana usaha yang telah diberikan agar dana tersebut betul-betul dipergunakan untuk pemulihan usaha.

“Dalam pengelolaan dana usaha ini, kami berkolaborasi dengan banyak pihak, seperti Rumah Pemberdayaan Masyarakat atau RPM di Pamulang dan pengurus DWP Provinsi Banten,” ujar Rambat.

Program ini memperoleh respons positif dari para pengusaha mikro di kedua wilayah Banten. Azizah, tokoh masyarakat Pamulang, mengungkapkan, ia prihatin hampir setiap hari mendengarkan keluhan ibu-ibu yang terpaksa mengutang ke rentenir untuk menyambung hidup sehari-hari akibat tidak bisa dagang lagi karena modalnya sudah habis.

Demikian juga Emma, produsen mikro rengginang dari Serang, “Awalnya kami enggak tahu harus dari mana mulai usaha lagi. Alhamdulillah, dengan adanya program pendampingan ini, kami merasa ada teman dan mentor untuk bangkit lagi,” akunya.

Sekda Provinsi Banten Al Muktabar juga mengapresiasi upaya akademisi UI terjun langsung ke masyarakat. “Kami menyambut gembira langkah nyata dari kampus UI dalam membantu penyelesaian masalah-masalah riil di masyarakat. Pemerintah memang telah banyak mengeluarkan kebijakan terkait pemulihan ekonomi, tetapi tanpa edukasi dan pendampingan yang baik, tidak akan efektif dampak dan manfaatnya.”

Melihat antusiasme para pelaku usaha mikro, Prof Neng Tine makin bersemangat dan meminta tim UI untuk bisa melanjutkan program ini untuk UMKM binaan DWP di tahun selanjutnya agar lebih banyak lagi usaha mikro yang terbantu. Hal ini mengingat pandemi dan dampaknya diperkirakan masih lama.