Tim Pengabdian Masyarakat (Pengmas) Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia (UI) menggelar kegiatan edukasi bertema “Literasi Keuangan Ramah Anak dalam Mewujudkan Revolusi Mental Keuangan pada Masa Pandemi Covid-19”. Kegiatan ini dilaksanakan pada 23 November 2020 di Sekolah Master Indonesia, Depok. Peserta kegiatan ini adalah siswa kelas 4 SD di sekolah tersebut yang berjumlah 23 orang.

Dalam kegiatan ini, Tim Pengmas Vokasi UI terdiri atas Yulial Hikmah MSi (Ketua Pengmas dan dosen Vokasi UI) didampingi oleh 10 mahasiswa Program Studi Administrasi Asuransi dan Aktuaria Vokasi UI. Selain sesi edukasi, tim memberikan sumbangan berupa LKS (lembar kerja siswa), buku tulis, alat tulis, dan perlengkapan kesehatan, seperti kotak P3K, masker, dan hand sanitizer.

Yulial menjelaskan, Revolusi Mental Keuangan adalah proses penanaman paradigma bahwa kesejahteraan dalam hal materi tidak hanya dapat diraih dengan mengumpulkan pendapatan, tapi juga bisa dengan menabung. “Literasi keuangan pada anak tidak hanya mencakup pengenalan uang, tetapi juga tentang pengelolaan keuangan seperti kemampuan mengendalikan pengeluaran, serta sikap lebih mengutamakan kebutuhan dibandingkan keinginan.”

Dosen dan Mahasiswa Vokasi UI Ajarkan Revolusi Mental Keuangan pada Anak SD Masjid Terminal Depok (2)
Dosen dan Mahasiswa Vokasi UI Ajarkan Revolusi Mental Keuangan pada Anak SD Masjid Terminal Depok 

Salah satu tujuan edukasi ini adalah agar ke depannya peserta yang masih anak-anak ini dapat bijak melakukan pengelolaan keuangan mereka.

Dalam kegiatan yang dilakukan dengan metode hybrid daring dan luring ini, peserta diajak berkumpul di suatu ruangan kelas, kemudian diajak menonton video mengenai perbedaan keinginan dan kebutuhan, menabung, serta membuat anggaran secara daring. Setelah itu, dilakukan sesi tanya jawab untuk melihat pemahaman peserta terhadap materi.

Sekolah Master Indonesia merupakan sekolah gratis di bawah naungan Yayasan Bina Insan Mandiri bagi anak-anak kelas menengah ke bawah di sekitar Terminal Depok. Oleh karena itu, peserta didik di Sekolah Master berasal dari anak-anak yang beraktivitas di jalan, seperti mengamen, memulung, berjualan tisu, dan ojek payung.

“Anak-anak tersebut akibat pandemi Covid-19 mengalami penurunan penghasilan secara drastis. Oleh karena itu, edukasi literasi keuangan seperti ini memang sangat diperlukan,” ujar Lianti, Koordinator di Sekolah Master Indonesia.

Pihaknya menyambut baik gagasan Revolusi Mental Keuangan ini karena anak-anak Sekolah Master memang memerlukan edukasi pengelolaan keuangan karena rata-rata dari mereka sudah dapat menghasilkan uang sendiri dalam kesehariannya.