Universitas Indonesia (UI) melihat bahwa selama ini ada berbagai program pelatihan bagi para pimpinan lokal yang diberikan oleh universitas terkemuka di dunia, baik di Amerika, Inggris, Eropa, maupun Asia. Pelatihan bagi para eksekutif ini menjadi acuan bagi pelatihan-pelatihan pimpinan di Indonesia.

Melalui unit kerja khusus UI, PT Daya Makara, UI Leadership Development Center (UI LDC) membuka program-program pelatihan eksekutif bagi para pimpinan di Indonesia. Pada 9-10 Maret 2023 di Hotel Renaissance Bali Nusa Dua Resorts, UI LDC akan meluncurkan Indonesia Leadership Forum 2023 (ILF 2023).

Tahun ini, ILF 2023 bertema “Leading through Global Turbulence”, dan subtema “It’s Indonesia’s Time”, menghadirkan para narasumber dari lembaga pemerintahan, BUMN, dan korporasi terpilih. Acara tersebut akan dibuka oleh Rektor UI Prof Ari Kuncoro.

Pada hari pertama, keynote speaker adalah Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara. Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo juga akan hadir memberikan pandangan tentang “Masa Depan Kepemimpinan“ di hari pertama. Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar akan menjadi keynote speaker pada hari kedua.

Para pembicara akan memberikan pengalaman dan pandangannya tentang apa dan bagaimana kepemimpinan menghadapi masa-masa transformasi dan tantangan global yang berbeda sesuai dengan tuntutan masa. Para pimpinan lainnya yang ikut menjadi narasumber mewakili Kementerian PAN Reformasi Birokrasi; perusahaan BUMN, seperti PT Kereta Api Indonesia, Pertamina, PT PLN, Bank Indonesia, bank nasional; bank asing; perusahaan kesehatan; dan industri pertambangan.

Wakil Rektor UI Bidang Sumber Daya Manusia dan Aset Prof Dr Ir Dedi Priadi DEA mengatakan bahwa UI sudah lama berencana mendirikan suatu lembaga pelatihan non-gelar yang khusus ditujukan bagi para pimpinan di segala bidang dan sektor, untuk menambah wawasan, memperkuat pendalaman ilmu, dan berdiskusi, bertukar serta berbagi pengalaman kepemimpinan dengan sesama pimpinan.

“Selama ini, pemerintahan, lembaga dan perusahaan-perusahaan, hingga perguruan tinggi, mengirim para pimpinan maupun calon yang akan menduduki posisi pimpinan, untuk belajar ke luar negeri,” ujarnya.

Ia melanjutkan, “Sekarang kami sudah siap dengan program-program yang akan mendukung para pimpinan untuk lebih baik ke depan, baik secara kemampuan, pola pikir maupun ilmu kepemimpinan.”

Prof Dedi menambahkan, UI memiliki sumber daya yang sangat lengkap di segala bidang (dari 14 fakultas, 1 sekolah vokasi, dan 2 sekolah stratejik), dengan hasil riset yang memadai dan terus berkembang, para akademisi, alumni, asosiasi, hingga mitra kerja yang seluruhnya dapat dimanfaatkan bagi pengembangan ilmu dan praktik kepemimpinan.

“Kami berharap dapat mendukung Indonesia dalam bergerak maju menuju Indonesia Emas dengan memberi nilai tambah pada para pimpinan untuk menjadi pimpinan yang lebih kompeten, berpikiran luas dan siap menghadapi tantangan global,” ujar Prof Dedi.

Direktur Pengelolaan dan Pengembangan Unit-unit Usaha (DPPU) TM Zakir Sjakur Machmud MEc PhD mengatakan, “Tantangan bagi pendidikan tinggi kini adalah bagaimana dapat mengembangkan unit-unit usahanya agar dapat menunjang pendidikan yang lebih luas dan sekaligus mampu mendukung operasional universitas.”

Direktur PT Daya Makara—unit usaha khusus UI—Fakhrudin, mengatakan, “Di tengah tantangan persaingan global, UI harus hadir memberikan pilihan pelatihan dan pendidikan berkelanjutan bagi para pimpinan baik di pemerintahan, lembaga, BUMN, BUMD, swasta, maupun perguruan tinggi.”

Direktur Projek ILF Frits Sojoedi mengajak media ikut mendukung program-program pelatihan pimpinan dengan menjadi mitra media yang dapat ikut berbagi data studi kasus kepemimpinan. “Dunia sedang melihat ke Indonesia, karena kemampuan Indonesia bertahan pada masa penuh tantangan ini. Maka daripada mencari keluar, mari kita manfaatkan dan kembangkan apa yang ada di Indonesia.”

ILF, kata Frits, akan menjadi acara tahunan yang kemudian diikuti program-program pelatihan, seperti Leading at the Top, Directorship Programs, Digital Leadership Programs, Strategic Execution, dan People Mastery untuk menjadi pilihan bagi para pimpinan di Indonesia.