Inovasi menjadi panasea atau solusi berbagai tantangan dan masalah yang terjadi pascapandemi Covid-19. Ketua Departemen Ilmu Administrasi Niaga, Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) Universitas Indonesia (UI), Dra Novita Ikasari M.Comm PhD mengatakan bahwa inovasi perlu dilakukan oleh lembaga dan masyarakat agar sinergi keduanya dapat menjawab tantangan perubahan menuju Indonesia Unggul.  

Untuk mencapai kinerja terbaik, ada tahapan inovasi atau pendewasaan yang harus dilalui perusahaan atau organisasi, yakni inovasi yang dilakukan untuk keberlanjutan perusahaan. Menurut Marketing & Business Development Director PT Waskita Fim Perkasa Reality, Arijanti Erfin, kepemimpinan dengan sifat ambidexterity diperlukan perusahaan untuk memanfaatkan kapasitas organisasi dan membuat inovasi. 

“Inovasi merupakan kunci untuk mempersiapkan perubahan megatrend dunia 2045, terutama terkait perkembangan teknologi. Untuk itu, perlu sinergi dan kolaborasi antara pemerintah, pihak swasta, dan masyarakat agar Indonesia siap menghadapi tantangan ini,” ujar Arijanti dalam talk show bertajuk “Inovasi dalam Organisasi dan Masyarakat: Panasea Menuju Indonesia Unggul?” yang diadakan FIA UI, Senin (13/3/2023) lalu, di Auditorium EDISI 2020 FIA UI. 

Sementara itu, Ketua Forum TBM Kabupaten Bekasi sekaligus Founder TBM Terasuka dan Komunitas MuaragembongKita, Ira Pelitawati, menyebutkan bahwa literasi menjadi salah satu kunci untuk menciptakan inovasi yang berdaya guna. Literasi adalah kemampuan mencari solusi atas permasalahan yang dihadapi. Minimnya literasi dapat menimbulkan dampak buruk dengan semakin luasnya penyebaran hoax di Indonesia. 

“Literasi merupakan dasar kecakapan hidup dan pendorong utama untuk menciptakan inovasi sosial. Konsep inovasi sosial sendiri berfokus pada ide dan solusi. Nah setelah itu, apa selanjutnya? Kita harus bertumbuh, berproses, berdaya, berkinerja, serta bermanfaat bersama. Dalam melaksanakan inovasi sosial, selaku inovator kita harus mengetahui apa yang dibutuhkan masyarakat serta pola perilaku masyarakat,” kata Ira. 

Inovasi sosial didefinisikan sebagai solusi baru untuk mengatasi masalah sosial dengan lebih efektif, efisien, berkelanjutan, atau solusi yang telah eksis dengan penambahan penciptaan nilai. Istilah inovasi sosial lekat dengan penyertaan peran dari berbagai pihak dalam menyelesaikan masalah sosial. Ruang lingkup inovasi sosial sangatlah luas, tidak memiliki batasan yang tetap, serta dapat terjadi di semua sektor, baik pada sektor publik, nirlaba (masyarakat sipil), maupun swasta.  

Acara diskusi yang dimoderatori oleh Dosen Departemen Ilmu Administrasi Niaga FIA UI, Dr Eko Sakapurnama SPsi MBA, ini dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Kegiatan yang diikuti lebih dari 100 peserta ini merupakan seri keempat dari rangkaian talkshow yang diadakan sejak Februari lalu. Talkshow ini masih menjadi bagian dalam rangkaian Dies Natalis Ke-8 FIA UI.