Makara Art Center Universitas Indonesia (MAC UI) berkolaborasi dengan Direktorat Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI menyelenggarakan Apresiasi Seni Nusantara bertajuk “Kesenian Topeng Dalang” yang ditampilkan Sanggar Seni Topeng Dalang Rukun Pewaras dari Madura.

Pagelaran seni ini dapat disaksikan secara daring melalui Zoom dan kanal Youtube MAC UI https://www.youtube.com/channel/UCL3RgrAsnWi0KkgpI1HVTxw dan atau kanal Youtube Budaya Maju Kemendikbud, pada Selasa (10/11/2020), pukul 19.00 WIB.

Pada episode ke-5 dari pertunjukan seni yang dipentaskan, MAC UI menampilkan dan membedah seni tradisi wayang topeng atau sering disebut topeng dalang dari Madura. Topeng Dalang merupakan kesenian teater tradisional rakyat dari Madura yang mirip dengan wayang orang, bedanya para pemain menggunakan topeng. Unsur gamelan, tari, lakon, dan pembabakan hampir sama dengan wayang orang.

Narasumber yang membahas seni Topeng Dalang dari Madura adalah Prof Dr Amri Marzali (Guru Besar Antropologi FIB UI), Dr Pudentia (Ketua Asosiasi Tradisi Lisan), dan Adi Sutipno (pelaku dan penggerak seni Topeng Dalang Madura). Acara ini dipandu Dahris Setiawan MSi, seorang peneliti dan pengamat seni tradisi.

Konon, kesenian ini sudah ada sejak abad XV atas prakarsa Prabu Menak Sanoyo, cucu Prabu Brawijaya dari Kerajaan Majapahit yang memerintah Kadipaten Paropo, Pamekasan. Saat itu, Menak Sanoyo ingin menghidupkan pewayangan dan seni pedalangan di Madura.

Semula wayang topeng ini hanya untuk kalangan elite kerajaan, dipentaskan dan ditonton oleh keluarga ningrat beserta para punggawa. Terutama saat menyambut tamu atau perayaan hari besar dan upacara agama. Kemudian, kesenian ini mengalami pergeseran sehingga bisa dimainkan dan disaksikan di kalangan masyarakat luas, termasuk kalangan rakyat jelata. Dengan adanya pergeseran ini, akhirnya seni Wayang Topeng bisa menyebar ke seluruh pelosok Madura.

Menurut Ngatawi Al-Zastrouw, Kepala MAC UI, selain untuk menggali nilai-nilai luhur yang terkandung pada seni Wayang Topeng Madura, pihaknya ingin memberikan pengetahuan tentang wayang kepada masyarakat. Selama ini, wayang selalu diidentikkan dengan Jawa dan Bali.

Padahal, seni wayang ini sebenarnya tersebar di seluruh pelosok Nusantara dengan format dan karakter yang berbeda-beda. “Sebagai lembaga akademik, UI ingin meningkatkan pengetahuan masyarakat di bidang seni budaya. Melalui acara ini, diharapkan wawasan dan apresiasi masyarakat terhadap seni budaya, khususnya seni tradisi akan semakin meningkat,” kata Zastrouw.

Acara ini terbuka untuk umum. Anda yang berminat untuk menyaksikan pagelaran dan mengikuti dialog bisa melalui Zoom dengan ID 842 0188 9961 dan passcode 778176.