Pendapatan sektor industri pariwisata yang menurun dalam satu atau dua tahun terakhir di Kabupaten Serang, akibat bencana alam, seperti tsunami, gempa, tanah longsor, banjir, ditambah pandemi Covid-19, menggerakkan Tim Pengabdian Masyarakat (Pengmas) Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia (UI) untuk melakukan pengmas di sana.

Tim diketuai oleh Priyanto (dosen Program Studi Pariwisata) ini menggelar kegiatan edukasi daring yang menyasar para pemuda di Kabupaten Serang dengan tema “Optimalisasi Pengembangan Destinasi Wisata Melalui Pendampingan Masyarakat di Kabupaten Serang, Provinsi Banten” pada Selasa (8/12/2020).

Kabupaten Serang memiliki potensi di bidang pariwisata yang cukup dapat diandalkan. Di antaranya Pantai Anyer, kawasan Heritage Banten Lama, Rawa Dano, Cagar Alam Pulau Dua, Gunung Api Krakatau, dan Pemandian Air Panas Batu Kuwung.

Menurut Priyanto, pengmas ini merupakan program sosialisasi dan pelatihan aktivitas kepariwisataan bagi para pemuda setempat, yang terdiri atas materi kepemanduan wisata, pengelolaan keuangan pariwisata, branding destinasi wisata, serta tips membangun wisata sehat pada masa pandemi. Dengan bekal keterampilan ini, diharapkan masyarakat lokal dapat meningkatkan daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke Serang.

Kegiatan Sadar Wisata Pemuda di Kantor Pemerintah Serang
Kegiatan Sadar Wisata Pemuda di Kantor Pemerintah Serang

Tentu saja, hal ini sangat memengaruhi kehidupan masyarakat Serang, khususnya yang mengandalkan pemasukan dari sektor pariwisata. “Untuk itulah tim kami berupaya memberikan materi edukasi pariwisata mulai dari konsep, etika, teknik mengawali pemanduan, melaksanakan pemanduan, mengakhiri pemanduan, serta teknik berbicara dan bahasa tubuh yang baik. Para pemuda juga berkesempatan melakukan simulasi kepemanduan wisata,” ujar Priyanto.

Dengan edukasi ini, diharapkan pelayanan prima bagi wisatawan dapat diberikan sehingga minat wisatawan ke daerah wisata di Serang dapat meningkat kembali. Dalam kegiatan ini, para pemuda juga didorong untuk melakukan branding bagi destinasi pariwisata di Serang.

Tak hanya itu, pengelolaan keuangan juga turut menjadi salah satu materi edukasi, yaitu bagaimana kebijakan tax allowance dapat dipakai pemerintah daerah untuk menggenjot penerimaan dalam sektor pariwisata.

Pada kesempatan tersebut, Dosen Vokasi UI Erwin Harinurdin SSos MSAk memberikan materi kepada para peserta dengan mengungkapkan bahwa kebijakan tax allowance dapat menjadi peluang bagi bergeraknya industri pariwisata di Serang.

“Manfaatkan kesempatan ini sehingga biaya pajak dapat dialihkan untuk fasilitas penunjang protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 di destinasi wisata. Protokol yang jelas dan memadai tentunya akan membuat turis merasa aman untuk datang,” kata Erwin.

Ia menambahkan, pihaknya berharap melalui program pemberdayaan masyarakat ini dapat membuka potensi industri pariwisata lokal yang ada di sekitar warga Serang secara mandiri.