Para akademisi Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI) yang diketuai Dr Tuti Nuraini SKp MBiomed (dosen FIK UI), melatih para kader kesehatan agar semakin optimal di dalam mengedukasi masyarakat akan pentingnya kesehatan dan upaya pencegahan penyakit tidak menular (PTM) di tengah pandemi Covid-19.

Pelatihan kader kesehatan tersebut dilakukan secara tatap muka, pada 27–28 November 2020, di Desa Banyubiru dan Sukarame, Kabupaten Pandeglang, Banten. Tak hanya menyediakan pelatihan, Tim Pengmas FIK UI memberikan timbangan, meteran untuk mengukur tinggi badan, dan alat digital untuk mengukur tekanan darah. Kader diajarkan agar dapat melakukan pengukuran tekanan darah sendiri.

Pemeriksaan kesehatan bagi para kader yang hadir (foto-foto: dok UI)
Pemeriksaan kesehatan bagi para kader yang hadir.

Dalam menjalankan kegiatan ini, Tim Pengmas FIK UI tetap taat pada protokol kesehatan, yaitu mengenakan APD, menjaga jarak, dan sering mencuci tangan. Anggota tim pengmas ini terdiri atas Ice Yulia Wardani SKp MKep SpKepJ, Poppy Fitriyani SKp MKep SpKepKom, dan Dr Retno Lestari SSi MSi.

Menurut Tuti Nuraini, kegiatan ini didasari atas tingginya angka kematian di Indonesia yang disebabkan PTM. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI tahun 2014 terhadap 41.590 individu, tercatat bahwa stroke, penyakit kardiovaskuler, diabetes melitus, dan hipertensi merupakan empat jenis PTM dengan skala kematian yang tinggi.

“Kami sangat menaruh perhatian pada PTM terutama di tengah pandemi Covid-19 saat ini, orang dengan PTM semakin kesulitan untuk mendapatkan penanganan. Ditambah, pasien dengan penyakit penyerta PTM dapat turut memperberat seseorang jika terinfeksi Covid-19,” ujar Tuti.

Berangkat dari permasalahan tersebut, Tuti dan tim melatih para kader kesehatan yang merupakan perpanjangan tangan dari tenaga kesehatan di masyarakat. Pelatihan yang dilakukan berupa upaya deteksi dini yang harus dilakukan masyarakat dan perawatan yang sesuai terhadap PTM, seperti kanker, hipertensi, dan diabetes mellitus.

Pada kesempatan tersebut, lanjut Tuti, ia dan tim hanya memberikan penyuluhan kepada kader, melainkan juga melakukan pemeriksaan kesehatan bagi 41 kader kesehatan. Pemeriksaan yang dilakukan di antaranya kadar gula darah dan asam urat, tekanan darah, serta berat badan dan tinggi badan.

Pemeriksaan kesehatan bagi para kader yang hadir.
Pemeriksaan kesehatan bagi para kader yang hadir.

“Hasil pengecekan tekanan darah menunjukkan sebanyak 67 persen kader setempat mengalami hipertensi. Bahkan berdasarkan hasil wawancara tim, bendahara kader meninggal dunia bulan lalu karena hipertensi. Peristiwa ini menjadi pelajaran yang berharga bagi para kader dan masyarakat setempat, sekaligus momentum untuk kembali sadar akan pentingnya kesehatan,” jelas Tuti.

Selain memberikan edukasi mengenai penyakit tidak menular, Tim Pengmas FIK UI juga melakukan penyuluhan mengenai Covid-19. “Kelompok masyarakat menjadi komponen utama dan terkuat dalam memutus rantai penyebaran Covid-19. Pelatihan cara mencuci tangan yang baik dan benar menjadi salah satu hal yang mendasar dalam pemberian edukasi kepada kader-kader yang hadir,” kata Tuti.

Tim Pengmas FIK UI berharap agar masyarakat semakin sadar diri untuk menjaga kesehatan. “Kami juga berharap agar para kader memiliki kemampuan yang cukup di dalam mengedukasi masyarakat untuk mencegah ataupun menangani PTM, khususnya pada masa pandemi Covid-19,” pungkas Tuti.