Tim Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Klaster Collaborative Governance and Dynamic Public Services (CGDPS), Fakultas Ilmu Administrasi (FIA), Universitas Indonesia (UI), belum lama ini mengadakan pertemuan pendahuluan terkait rencana penelitian dan pengabdian masyarakat di Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi.

Pertemuan tersebut digagas Ketua Klaster CGDPS Prof Dr Amy Yayuk Sri Rahayu MSi dengan mengajak enam anggota lainnya berkunjung ke beberapa desa di Kecamatan Nagrak.  Dalam pertemuan tersebut, FIA UI dan pemerintah setempat sepakat untuk berkolaborasi melaksanakan tiga rencana aksi kegiatan pengabdian masyarakat di 10 desa yang ada di Kecamatan Nagrak.

Ketiga kegiatan tersebut adalah riset dan pengabdian masyarakat terkait penurunan tengkes (stunting), pembuatan Aplikasi Integrasi Data Desa, serta praktik terbaik Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

Kecamatan Nagrak secara geografis berada di sebelah utara Kantor Pemerintah Kabupaten Sukabumi dengan radius 69 kilometer dari arah Jakarta. Kecamatan ini terdiri atas sepuluh sepuluh desa, yakni Babakan Panjang, Balekambang, Cihanyawar, Cisarua, Darmareja, Girijaya, Kalaparea, Nagrak Selatan, Nagrak Utara, dan Pawenang.

Menurut Prof Amy, pelaksanaan kegiatan riset dan pengabdian masyarakat di desa-desa tersebut juga akan melibatkan para peneliti dari bidang keilmuan lain. Ia memberi contoh, terkait penurunan tengkes, riset dan pengabdian masyarakat akan dilakukan bersama Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UI. Desa Balekambang dipilih menjadi lokasi riset karena merupakan desa yang berhasil menurunkan prevalensi angka tengkes secara signifikan.

“Hal ini menarik untuk diteliti, khususnya terkait intervensi kebijakan yang dilakukan untuk menurunkan angka stunting. Selain itu, pendampingan dan sosialisasi lebih lanjut seputar penurunan stunting akan dilakukan bersama FKM UI,” ujar Prof Amy.

Sementara itu, untuk riset dan pengabdian masyarakat terkait pembuatan Aplikasi Integrasi Data Desa, kolaborasi akan dilakukan dengan Fakultas Ilmu Komputer (Fasilkom) UI. Prof Amy melihat riset ini penting dilakukan karena salah satu permasalahan yang dihadapi Kecamatan Nagrak adalah data desa yang tersebar dan belum terkonversi secara digital. Kolaborasi ini akan menginisiasi aplikasi yang dapat mengintegrasikan data-data tersebut.

Terakhir, pelaksanaan riset dan pengabdian masyarakat terkait praktik terbaik BUMDes Kecamatan Nagrak akan dijalankan bersama klaster lain di FIA UI. Kecamatan Nagrak dikenal dengan prestasinya sebagai kecamatan yang memiliki BUMDes Percontohan dengan performa pelayanan publik terbaik. BUMDes tersebut kini mampu menghasilkan profit yang sangat besar hingga miliaran rupiah.

“Praktik baik tersebut menarik untuk didalami dan dijadikan studi lebih lanjut sebagai salah satu contoh success story tata kelola BUMDes di Indonesia. Hal ini karena selain kepemilikannya yang unik, usaha desa yang dikembangkan juga berbentuk joint ownership yang merupakan hasil kolaborasi 10 desa di Kecamatan Nagrak,” kata Prof Amy.