Masih dalam semarak Hari Ulang Tahun ke-75 Republik Indonesia, 50 sivitas akademika dan pimpinan Universitas Indonesia (UI) membaca puisi-puisi bertemakan kemerdekaan secara daring.

Ke-50 sivitas akademika tersebut, di antaranya Ketua Majelis Wali Amanat (MWA UI) Saleh Husin, Ketua Senat Akademik (SA UI) Prof Nachrowi Djalal Nachrowi MSc MPhil PhD, Ketua Dewan Guru Besar (DGB UI) Prof Harkristuti Harkrisnowo SH MA PhD, Rektor UI Prof Ari Kuncoro SE MA PhD, para Wakil Rektor UI dan Sekretaris Universitas, para dekan, 28 Guru Besar UI, serta dosen dan alumni UI. Pembacaan puisi ini dilakukan secara bergiliran via Zoom, pada Sabtu (22/8/2020).

Ketua MWA UI Saleh Husin

Sebagian besar pembaca puisi memilih puisi karya penyair kenamaan Indonesia. Karya Taufiq Ismail menjadi puisi yang paling banyak dibacakan oleh peserta, yaitu 8 puisi. Selanjutnya, masing-masing 6 puisi karya Chairil Anwar dan Sapardi Djoko Damono dibacakan oleh peserta. Puisi lainnya yang dibacakan adalah karya KH Mustofa Bisri (Gus Mus), WS Rendra, Sutardji Calzoum Bachri, Toto Sudarto Bachtiar, Asrul Sani, Usmar Ismail, Sitor Situmorang, Sukanto SA, Rayhandi, dan Joko Pinurbo. Satu peserta membacakan karya penyair asal Amerika, Douglas Malloch (1877—1938).

Yang menarik, pembaca puisi tidak hanya menyampaikan puisi karya sastrawan bangsa, tetapi juga ada lima orang sivitas akademika UI yang membacakan puisi hasil perenungannya tentang kemerdekaan. Ada pula yang membacakan lagu nasional terkenal karya H Mutahar dan Ismail Marzuki. Tidak hanya puisi, ada juga yang membacakan miniprosa atau cerpen naratif, yaitu tulisan cerpen yang dibacakan dengan gaya puitis, serta membacakan teks lagu “Tak Kan Berpaling dariMu” yang dipopulerkan penyanyi Rossa.

“Peringatan kemerdekaan tahun ini sangat berbeda karena kita tengah berada pada situasi pandemi, tapi capaian kemerdekaan ke-75 tahun ini patut disyukuri, dihayati, dan direfleksikan. Kepesertaan pembaca puisi ini bersifat terbuka dan sukarela,” kata Dr Ade Solihat SS MA, pengajar di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya UI yang terlibat dalam persiapan acara Virtual Poetry Reading ini.

Penggagas kegiatan, Prof Dr Ir Riri Fitri Sari MSc MM

Penggagas kegiatan, Prof Dr Ir Riri Fitri Sari MSc MM, mengatakan, “Virtual poetry reading ini bertujuan untuk mengungkapkan rasa cinta Tanah Air dan penghormatan yang luhur kepada para pahlawan bangsa yang telah berkorban demi terwujudnya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai ini.”

Kegiatan ini, lanjut Prof Riri, juga merupakan penghormatan dan apresiasi kepada para penyair Indonesia yang telah bercerita tentang perjalanan kemerdekaan ini dari masa ke masa. “Kita dapat memahami perjalanan kemerdekaan Indonesia dari puisi-puisi yang ditulis para penyair yang berbeda-beda generasinya,” kata Guru Besar Teknik Komputer Fakultas Teknik UI ini.

Selaku penggagas dan motor penggerak yang menghimpun puluhan guru besar dan dosen serta alumni UI, Prof Riri telah sukses menggelar dua kegiatan untuk mengapresiasi sastra secara daring. Kegiatan pertama adalah acara Tribute to Prof Dr Sapardi Djoko Damono, tokoh sastrawan Indonesia, yang dilakukan dengan membacakan puisi-puisi karya almarhum secara virtual melalui Zoom pada 25 Juli 2020.

“Untuk mewadahi kegiatan olahrasa dan seni dari para sivitas akademika UI, kami menggagas pembentukan Poetry Reading Society of Indonesia (PRSI). Kegiatan tatap muka secara online rutin dilakukan pada Sabtu pekan ketiga setiap bulan, pukul 13.00—15.00, dengan tema yang berbeda. Pembacaan puisi secara virtual di tengah pandemi korona, ternyata memberi kesan mendalam bagi para pembaca dan audiens. Diharapkan PRSI menjadi forum pertemuan dan apresiasi sastra Indonesia yang unik dan prestise, karena telah diawali oleh 26 guru besar dan akademisi UI yang kesehariannya sangat sibuk, tetapi ternyata memiliki waktu hening yang menjelma menjadi kemampuan menikmati kata-kata,” ujar  Prof Riri.

Diharapkan virtual poetry reading oleh sivitas akademika UI mampu menyuntik semangat persatuan Indonesia ke seluruh Nusantara dan menularkan kegiatan positif seperti merenung, menulis, dan mengekspresikan pikiran dan perasaan melalui karya sastra. Virtual poetry reading bertema “Puisi Demi Kemerdekaan” dapat disaksikan pada kanal Youtube: youtu.be/ACJW40kpl9c.