Selama dua tahun berturut-turut, mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI) banyak yang memilih University of Warsaw, Poland menjadi tujuan dalam program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbudristek RI). Melihat antusiasme tersebut, delegasi dari University of Warsaw melakukan kunjungan ke FISIP UI guna membangun kerja sama di bidang pendidikan.

Dekan FISIP UI, Prof Dr Semiarto Aji Purwanto menyambut baik kunjungan ini, ia mengatakan FISIP UI membuka lebar pintu kerja sama di bidang akademik. “Diharapkan, kerja sama ini mampu menjalin hubungan yang erat antar kedua institusi pendidikan dan dapat menjadi mitra yang tepat untuk saling berkolaborasi dalam kerja sama di bidang pendidikan, terutama pertukaran mahasiswa dan research project,” ujar Prof Aji dalam pertemuan tersebut, pada Rabu (10/05).

Kerja sama ini menghasilkan kesepakatan dalam mengembangkan kerja sama akademik yang komprehensif di lapangan, seperti seminar online, proyek penelitian bersama, double degree, konferensi internasional, joint teaching, dan pertukaran mahasiswa untuk program mobilitas jangka pendek. Kesepakatan kerja sama ini ditandatangani oleh Dekan FISIP UI, Prof Dr Semiarto Aji Purwanto dan Dean’s Representative for International Research Projects and Cooperation, University of Warsaw, Prof Jakub Zajaczkowski, PhD.

Baca juga: 

Pada kesempatan yang sama, delegasi University of Warsaw dan FISIP UI melakukan sesi diskusi bersama yang diikuti oleh peserta terbatas bagi dosen dan perwakilan mahasiswa pascasarjana di Ruang Nurani, FISIP UI. Diskusi ini bertajuk “The Role of ASEAN and United Europe”. Dalam pelaksanaannya, acara ini membahas terkait konsep kawasan Indo-Pasifik yang muncul dan mengubah tatanan internasional, terutama dengan melihat peran dua organisasi kawasan ASEAN dan United Europe.

Sebagai salah seorang pembicara dalam acara ini, Tomasx Lukaszuk peneliti dari University of Warsaw menanggapi konstruksi Indo-Pasifik dengan menegaskan bahwa kawasan Indo-Pasifik harus “inklusif”, ASEAN harus tetap menjadi pusat arsitektur kawasan, tidak hanya di Asia Tenggara tetapi juga Indo-Pasifik yang lebih luas. Di sisi lain, United Europe juga semakin ingin terlibat di kawasan ASEAN. Hal ini dikarenakan kepentingan strategis kawasan tersebut dan Indonesia menjadi salah satu negara yang besar dan mitra yang strategis di ASEAN.

Dari diskusi ini, diharapkan juga FISIP UI dengan University of Warsaw dapat melakukan dan mengembangkan proyek penelitian bersama yang membahas kawasan Eropa dan Asia. Dalam acara ini juga turut hadir sebagai pembicara dan pembahas, yaitu Direktur Pusat Studi ASEAN, Dr Edy Prasetyono; Associate Professor, Departemen Ilmu Politik, Dr Meidi Kosandi; dan dimoderatori oleh dosen FISIP UI sekaligus Sekretaris Fakultas, Dwi Ardhanariswari Sundrijo.